Semarak Imlek di Semarang, Penjualan Angpao Bergambar Ular Laris Manis

Semarak Imlek di Semarang, Penjualan Angpao Bergambar Ular Laris Manis

SEMARANG, KOMPAS.com- Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2576 Kongzili, toko pernak-pernik Imlek di kawasan Pecinan, Kota Semarang, tampak ramai diburu pembeli.

Beragam pernak-pernik seperti lampion, angpao, buah jeruk, apel, kue keranjang, hingga busana bernuansa merah tampak tertata rapi di salah satu toko di Pasar Gang Baru, Pecinan.

Pemilik toko, Ruth Setiati mengaku, penjualan angpao bergambar ular di tokonya itu meningkat hingga 100 persen dibanding tahun kemarin.

"Mulai terlihat ada peningkatan di 2 minggu ini. Dibanding tahun kemarin kenaikannya sampai 100 persen," ucap Ruth kepada KOMPAS.com, Rabu (15/1/2025).

Angpao yang dijual Ruth memiliki harga yang beragam. Mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 25.000, tergantung dengan ukuran dan bahan angpao.

"Tapi yang paling laris harga Rp 5.000 dan Rp 10.000," tutur Ruth.

Lebih jelas Ruth mengatakan, selain angpao, ada pula buah jeruk dan apel yang sudah mulai diburu.

Bagi masyarakat Tionghoa, buah jeruk dan apel memiliki makna tersendiri. Yaitu apel melambangkan keselamatan, sedangkan jeruk diartikan sebagai peningkatan rezeki.

"Kalau buah-buahan kalau ramainya pas kurang 1 minggu Imlek. Karena orang-orang mulai hantar-hantaran," ucap dia.

Bahkan, imbuh Ruth, kini dirinya telah menyetok buah-buah jeruk, apel, dan lain-lain sebanyak dua gudang.

Dirinya berharap, pada tahun baru Imlek ini masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia bisa lebih sejahtera dan selalu dikelilingi kebahagiaan.

"Yang pasti harapannya ekonominya lebih bagus, rezekinya lancar," tutur Ruth.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang busana di depan Klenteng Hoo Hok Bio, Junianawati. Dirinya menyebut, penjualan baju khas Imlek sudah tampak menggeliat.

Dalam satu hari, baju yang dijualkannya itu bisa habis sekira 50 potong.

"Sehari ya lumayan, sekarang sudah agak ramai menjelang Imlek," ucap Junianawati.

Lebih jelas Junianawati menyebut, dirinya menjualkan beragam jenis baju. Mulai dari baju anak-anak hingga dewasa.

Motifnya pun juga cukup berwarna, ada yang bergambar ular kayu, bermotif bunga, ataupun polos.

"Tapi yang paling populer itu yang gambar-gambar ular, kan tahun ini tahun ular juga," ucap dia.

Junianawati menjualkan baju-bajunya itu dengan harga Rp60 ribu hingga Rp100 ribu. Sesuai ukuran, jenis, dan bahan baju.

Kendati demikian, Junianawati berharap agar penjualan baju dan busana di tokonya itu bisa terus meningkat hingga Imlek tiba.

"Semoga ada peningkatan, walaupun di tahun ini saya tidak nyetok banyak," pungkas Junianawati.

Sumber