Semarang Diguyur Hujan Ekstrem, Pemkot Klaim Titik Langganan Genangan Berkurang

Semarang Diguyur Hujan Ekstrem, Pemkot Klaim Titik Langganan Genangan Berkurang

SEMARANG, KOMPAS.com - Hujan ekstrem terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari belakangan.

Intensitas hujan ekstrem tercatat terjadi pada 11 Desember 2024 sekitar pukul 00.00 hingga mencapai puncaknya pada 12 Desember pagi hari dengan curah hujan lebih dari 300 mm.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa sedang dilakukan upaya intensif untuk mengurangi ancaman banjir.

"Beberapa wilayah yang sebelumnya menjadi langganan genangan kini tak lagi terjadi genangan," kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita kepada awak media, Senin (16/12/2024).

Wilayah langganan genengan tersebut antara lain adalah Tlogosari yang salah satu upaya penanganan yang telah dilakukan adalah dengan meninggikan jembatan Nogososro yang telah selesai pembangunannya.

Peninggian jembatan Nogososro ini menjadi upaya penanganan banjir untuk wilayah Parang Sarpo, Tlogosari Wetan, Tlogosari Kulon, hingga Muktiharjo.

“Harapannya tentu tidak terjadi lagi limpasan atau banjir di wilayah tersebut,” ucap dia.

Dengan ditinggikannya jembatan, nantinya aliran air ke muara Sungai Tenggang akan lancar.

BBWS Pemali-Juana, lanjut Mbak Ita, juga sedang melakukan proses lelang Normalisasi Kali Tenggang. Normalisasi direncanakan multiyears mulai 2025 dan 2026.

“PR yang sudah bertahun-tahun adalah Kali Tenggang sempit. Harus dinormalisasi seperti sungai lainnya. Saat ini sedang proses lelang, Insyaallah tiga bulan, maksimal empat bulan, akan bisa dimulainya normalisasi Kali Tenggang,” lanjut dia.

Dengan normalisasi Kali Tenggang, Mbak Ita menyebut, bisa mengatasi persoalan banjir di wilayah Pedurungan, Gayamsari, Semarang Utara, dan Genuk.

Selain itu juga ada rencana proyek giant sea wall serta pembangunan kolam retensi seluas 250 hektar akan menjadi solusi penanganan banjir di wilayah Semarang bagian utara dan dan timur.

Di samping Tlogosari, wilayah lain yang juga tidak lagi menjadi langganan genangan adalah kawasan Jalan Woltermonginsidi, Kecamatan Pedurungan.

Upaya Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan peninggian PJM (Penghubung Jalan Masuk) efektif mencegah terjadinya genangan air yang kerap timbul saat intensitas hujan tinggi.

Demikian pula di wilayah Muktiharjo Kidul, yang kerap kali menjadi langganan genangan, kini tidak lagi terjadi. Hal ini salah satunya setelah adanya pemasangan saluran U-Ditch oleh Pemerintah Kota Semarang.

"Langkah tersebut terbukti mampu meningkatkan kapasitas saluran air, dan mengurangi risiko limpasan air ke permukiman," kata Mbak Ita.

Banjir di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang , Jawa Tengah pada Rabu malam (11/12/2024).

Sumber