Sempat Rugi, Tikno Pilih Kurangi Stok Jagung Manis Saat Tahun Baru 2025

Sempat Rugi, Tikno Pilih Kurangi Stok Jagung Manis Saat Tahun Baru 2025

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Tikno (50), seorang pedagang jagung musiman di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menatap malam pergantian tahun baru dengan harapan sederhana, yakni cuaca cerah. Bagi pria yang sudah berjualan jagung sejak 1994 ini, cuaca menentukan nasib dagangannya.

“Tahun lalu saya stok sampai 10 karung, tapi banyak yang enggak habis. Tahun ini cuma ambil enam karung saja, sekitar 300 kilogram, biar lebih aman,” kata Tikno saat ditemui, Selasa (31/12/2024).

Jagung yang dijual Tikno berasal dari distributor, sehingga jika stok tak terjual, ia harus mengembalikannya. Pendapatannya pun hanya bergantung pada komisi yang berkisar Rp 200.000 hingga Rp 500.000.

“Kalau stok terlalu banyak dan enggak habis, bukan cuma saya yang rugi, tapi juga bos,” ujarnya.

Di malam pergantian tahun, Tikno menjual jagung manis seharga Rp 5.000 untuk ukuran kecil dan Rp 6.000 untuk ukuran besar, sama seperti tahun lalu. Namun, semua upayanya tergantung pada satu faktor utama cuaca.

“Kalau sudah hujan, ya mau bagaimana lagi. Orang-orang malas keluar, dan itu pasti berdampak ke kita pedagang,” tutur Tikno, penuh harap agar malam ini langit cerah.

Berbeda dengan Tikno, Abdul Dani (46) justru melihat peningkatan permintaan jagung menjelang malam tahun baru. Ia menggandakan stoknya dari 85 kilogram tahun lalu menjadi 150 kilogram tahun ini.

“Ukuran jagung sekarang kecil-kecil, jadi lebih banyak stoknya. Penjualan lebih bagus yang kecil. Kalau besar, paling satu kilo cuma dua jagung,” ujar Dani, yang menjual tiga jagung kecil seharga Rp 12.000.

Sementara itu, Yogi (29), pedagang grosir, menyiapkan stok jauh lebih besar 35 karung jagung manis dengan berat masing-masing 80 hingga 100 kilogram. Pasar Kramat Jati menjadi sumber pasokan utamanya.

“Kalau hari biasa paling dua karung, sekarang 35 karung khusus untuk momen tahun baru. Jagung kan pasti dicari,” kata Yogi.

Selain untuk pembeli langsung, Yogi juga melayani pedagang lain yang membeli dalam jumlah besar. “Permintaan memang meningkat, banyak yang beli buat dijual lagi,” jelasnya.

Di tengah keramaian persiapan tahun baru, ketiga pedagang ini berbagi satu harapan yang sama jagung habis terjual dan malam pergantian tahun berlalu dengan cuaca bersahabat.

Sumber