Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob

Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir rob yang kembali merendam Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, dimanfaatkan para orangtua untuk memberikan hiburan buat sang buah hati. 

Salah satunya warga RW 22 Muara Angke bernama Wandi (38). Saat ditemui Kompas.com, Sabtu (14/12/2024), Wandi tengah asyik mengajak anaknya bermain styrofoam atau gabus yang seolah dijadikan perahu di tengah genangan air rob.

Dengan kreativitasnya, Wandi melengkapi gabus tersebut dengan tali sehingga "perahu" itu bisa ditarik. 

Anak Wandi, Dilan (5), asyik duduk di atas perahu gabus tersebut. Sementara, Wandi mondar-mandir menarik perahu gabus itu.

Tawa lepas terpancar di wajah Dilan saat perahu gabus itu melaju perlahan ditarik sang ayah.

Sama seperti putranya, Wandi pun terlihat begitu gembira karena mampu menghibur putranya di tengah banjir. 

Kehangatan keluarga kecil itu makin terlihat dengan kehadiran istri Wandi yang memanfaatkan momen tersebut untuk menyuapi Dilan.

Tanpa alas piring, istri Wandi menyuapi Dilan dengan nasi putih dan ayam goreng yang ia beli di pinggir jalan.

Sambil bermain air, Dilan pun lahap makan nasi dan ayam dari suapan ibunya.

Istri Wandi mengungkapkan, ketinggian banjir di rumahnya yang berlokasi di RW 22 sudah mencapai satu meter sehingga aliran listrik padam.

Kondisi rumah yang gelap membuat ia dan Wandi memutuskan keluar rumah mengajak Dilan bermain.

"Di rumah dimatiin lampunya, gelap. Jadi keluar rumah, mengajak anak main pakai gabus," ujar istri Wandi saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Sabtu.

Sementara itu, Wandi menyebutkan, banjir rob kali ini lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Lebih gede ini dari awal Desember," ujar Wandi.

Bahkan, dibandingkan hari kemarin, menurut Wandi, banjir rob hari ini juga lebih tinggi.

Diberitakan, banjir rob kembali merendam Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Jumat (13/12/2024).

Pada Jumat pagi, ketinggian air rob di Jalan Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional, Muara Angke, mencapai 25 sentimeter. Namun, pada siang hari, air rob semakin naik dan ketinggiannya mencapai 60-70 sentimeter.

Banjir rob ini bukan sekali dua kali terjadi di Muara Angke. Setiap kali terjadi fenomena bulan purnama, wilayah ini langganan banjir rob.

Aktivtas warga pun terganggu setiap banjir rob datang. Tak hanya itu, mobilitas warga menjadi sulit karena akses jalan terkendala.

Sumber