Seorang Pekerja Tewas Tersengat Listrik lalu Tenggelam Saat Pasang Sensor Pengendali Banjir BPBD
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pekerja berinisial AD (21) tewas tersengat listrik dan tenggelam saat memasang sensor pengendali banjir milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Senin (9/12/2024).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.25 WIB di Pintu Air Petamburan, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat AD bersama dua rekannya, SY (29) dan DT (24), serta beberapa pekerja tiba untuk melakukan pemasangan unit sensor pengendali banjir. Cuaca saat itu sedang gerimis.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama menjelaskan, pekerjaan awal dilakukan dengan memasang scaffolding atau steger di sekitar tiang yang akan dipasangkan alat.
Setelah itu, SY memberi peringatan kepada AD dan DT untuk menunggu hingga hujan reda sebelum melanjutkan pemasangan alat.
"Namun, peringatan itu tidak digubris oleh AD dan DT. Mereka tetap melanjutkan pemasangan," ujar Aditya.
Sementara SY memilih berteduh di sebuah warung kopi yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi pekerjaan. Tidak lama setelah itu, SY mendengar suara ledakan dan melihat percikan api dari arah tiang tempat alat sensor akan dipasang.
SY segera mendatangi lokasi kejadian dan melihat DT sudah terjatuh ke atas scaffolding akibat tersengat listrik.
"Menurut keterangan saksi DT, asal ledakan dan percikan tersebut berasal dari kabel listrik yang menempel di tiang," jelas Aditya.
SY juga melihat besi yang akan dipasangkan ke tiang jatuh ke pinggir kali, dan menduga DT ikut terjatuh ke dalam kali.
SY bersama pekerja lainnya segera mencari AD dan menghubungi pihak Damkar, Basarnas, dan BPBD.
Sekitar pukul 15.00 WIB, AD ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh petugas Damkar di Kali Banjir Kanal Barat, tidak jauh dari tempat pemasangan alat. DT dilarikan ke Rumah Sakit Pelni.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, membenarkan peristiwa tersebut, namun menjelaskan bahwa korban bukanlah petugas BPBD DKI Jakarta.
"Memang mereka betul sedang memasang alat sensor pengendali banjir, tapi mereka bukan petugas BPBD," kata Yohan saat dikonfirmasi.
Yohan menambahkan bahwa pekerja yang terlibat berasal dari perusahaan swasta yang ditugaskan untuk memasang alat sensor tersebut.