Seorang Warga Diamankan Saat Debat Pilkada Manokwari, Ini Penyebabnya
MANOKWARI, KOMPAS.com - Seorang warga Manokwari diamankan pihak kepolisian setelah mencoba masuk ke gedung utama tempat debat Pilkada Manokwari berlangsung pada Selasa (29/10/2024).
Awalnya, pemuda tersebut berjalan ke pintu tapi dicegah oleh tim pengamanan yang memegang alat detektor.
Hal tersebut dilakukan karena sesuai tata tertib, peserta maupun penonton dilarang kelaur masuk saat paslon menyampaikan visi misi.
Kapolresta Manokwari Kombes Pol Rivadin Benny Simangunsong mengatakan bahwa situasi aman.
"Biasalah orang mabuk dan itu sudah kita antisipasi, kok. Tidak jadi hal yang sensitif," kata Kapolresta Manokwari usai debat.
Warga tersebut sempat dibawa keluar dari lokasi debat meski beberapa kali meronta ingin masuk ke gedung tersebut.
"Secara keseluruhan, pengamanan debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari berlangsung aman," katanya.
Polisi menerjunkan sekitar 200 lebih personel untuk melakukan pengamanan debat Pilkada Manokwari. Pengamanan debat Pilkada Manokwari dilakukan oleh Polresta Manokwari dengan membagi dalam tiga ring.
Adapun rinciannya, ring pertama di dalam gedung, ring kedua di luar gedung, dan ring ketiga di halaman luar lokasi debat di sebuah hotel di kawasan Sowi, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.
Dua kandidat yakni Bernard Boneftar-Edi Waluyo (Berbudi) dan Hermus Indou-Mugiyono mengawali debat dengan menyampaikan visi dan misi. Kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan panelis seputar visi dan misi kedua kandidat.
Ketua KPU Manokwari dalam pembukaan acara debat mengatakan, sesuai amanat PKPU 13 pasal 19 tentang kampanye yang difasilitasi oleh KPU.
"Kita melaksanakan debat terbuka atau debat publik, dan saat ini kita akan mengikuti dan menyaksikan debat calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari tahun 2024. Mereka menyampaikan apa yang menjadi visi dan misi, tetapi juga program kerja," kata Cristine Ruth Rumkabu, Ketua KPU Manokwari, saat pembukaan debat.
Tema debat pertama adalah mewujudkan pelayanan pemerintahan dan reformasi birokrasi menuju Kabupaten Manokwari yang sehat, cerdas, dan berbudaya.
Dalam pemaparan visi dan misi pasangan BERBUDI atau Bernard Boneftar dan Edi Waluyo, Bernard Boneftar menyampaikan visi tentang Kabupaten Manokwari yang mandiri, maju, dan sejahtera, berdaya saing, serta berkelanjutan.
Kemudian, dilanjutkan dengan Edi Waluyo yang menyampaikan misi, yaitu Kabupaten Manokwari pertama, transformasi sosial pada pemenuhan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
Kedua, transformasi ekonomi pada sumber daya alam, serta penguatan riset inovasi dan tenaga kerja.
"Tiga, mewujudkan konservasi dan pembangunan berkelanjutan yang merata dan berkeadilan," kata Edi Waluyo saat pemaparan.
Kemudian, empat, mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar yang berkualitas dan berkeadilan; dan lima, kata Waluyo, stabilitas dan ketertiban wilayah.
Selain itu, enam, tata kelola yang baik dan bersih dalam pemerintahan daerah serta tujuh, mewujudkan peran sosial, budaya, dan ekonomi.
"Visi misi yang telah disampaikan telah diselaraskan dengan RPJPD Provinsi Papua Barat tahun 2024-2045," jelas Bernard Boneftar menambahkan.
Sementara pasangan Hermus Indou dan Mugiyono menyampaikan visi misi berupa transformasi pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk mewujudkan Manokwari yang berperadaban, maju, mandiri, dan sejahtera dalam bingkai otonomi khusus Papua dan NKRI.
"Tentu dilaksanakan dalam 11 misi pembangunan daerah," kata Hermus Indou.
Dia ingin membangun Manokwari sebagai pusat peradaban di tanah Papua yang religius, moderat, toleran, dan rukun berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.
Kedua, membangun Manokwari yang berbudaya dan berkepribadian yang Bhineka Tunggal Ika sebagai identitas pembangunan daerah.
Selanjutnya, ketiga, membangun kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.
Selanjutnya, membangun Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat yang maju dan modern melalui percepatan pembangunan infrastruktur strategis dan fasilitas publik perkotaan serta infrastruktur kampung yang merata.
"Selanjutnya, membangun Manokwari yang mandiri dan produktif secara ekonomi melalui investasi serta kemandirian visual dan pengelolaan sumber daya alam," jelas Hermus Indou.
Ketua KNPI Papua Barat Sami DJ Saiba menilai debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari yang digelar tidak menyinggung secara spesifik bagaimana pelibatan pemuda sebagai misi utama negara dan daerah menuju 2045.
"Bagaimana kita bicara Indonesia emas, Manokwari emas tahun 2045, kalau momen penting seperti debat ini para kandidat tidak sedikit pun menyinggung soal pembangunan dan peran pemuda di daerah ini," kata Sami usai debat.
Dia berharap dalam debat berikutnya ada program atau visi dari para Paslon yang lebih terfokus pada pembinaan pemuda.
"Target kita menuju 2045, tapi tadi saya lihat belum berdampak, ya. Semua rata-rata masih bersifat umum," kata Sami Saiba.