Seperti Ini Tanggapan yang Bakal Dilakukan Iran terhadap Serangan Israel

Seperti Ini Tanggapan yang Bakal Dilakukan Iran terhadap Serangan Israel

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baghaei pada Senin (28/10/2024) mengatakan bahwa Iran bakal menggunakan semua alat yang ada untuk menanggapi serangan Israel.

Sebelumnya, serangan udara Israel menyasar target militer di Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari.

Iran kemudian memberikan pernyataan bahwa serangan Israel tersebut hanya menyebabkan kerusakan terbatas saja di Iran.

Meski demikian, Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian eskalasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pertikaian besar-besaran di Timur Tengah.

Berbicara pada konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi, Baghaei mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan tanggapan.

"Iran akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk memberikan tanggapan yang pasti dan efektif terhadap rezim Israel," terangnya, dikutip dari Reuters.

Menurutnya, sifat tanggapan Iran nantinya akan bergantung pada sifat serangan Israel, namun Baghaei tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Minggu bahwa pejabat Iran harus menentukan cara terbaik.

Yakni untuk menunjukkan kekuatan Iran kepada Israel. Ia juga menyatakan bahwa serangan Israel tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan.

Diketahui, puluhan jet Israel menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar pada Sabtu terhadap pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan di Iran barat.

Israel terlibat dalam siklus gerakan pembalasan terhadap satu sama lain selama berbulan-bulan.

Dengan serangan Sabtu terjadi setelah rentetan rudal Iran pada 1 Oktober 2024, yang sebagian besarnya menurut Israel berhasil ditumbangkan oleh pertahanan udaranya.

Iran sendiri mendukung Hizbullah yang kini terlibat pertempuran sengit dengan tentara Israel di Lebanon.

Selain itu, Iran juga mendukung kelompok Hamas Palestina yang memerangi Israel di Jalur Gaza.

Sumber