Serangan Buaya di Musim Kawin Meningkat, Warga Kotim Diminta Waspada
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), diimbau mewaspadai potensi serangan buaya yang meningkat seiring dengan masuknya musim kawin yang berlangsung pada awal tahun ini.
Komandan Pos Sampit Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Muriansyah menjelaskan, musim kawin buaya biasanya terjadi di akhir musim kemarau dan memasuki musim penghujan.
“Yakni pada 2 bulan di akhir tahun, November-Desember, dan 2 bulan di awal tahun, yakni Januari-Februari seperti saat ini,” ungkap Muriansyah saat dihubungi Kompas.com dari Palangka Raya, Jumat (3/1/2025).
Muriansyah menambahkan, pada dasarnya buaya selalu muncul ke permukaan untuk berjemur setiap hari. Namun saat musim kawin, buaya akan lebih sering terlihat.
“Berdasarkan data yang kami himpun, serangan buaya kepada warga sehingga sering memakan korban lebih banyak terjadi di akhir dan awal tahun, dalam hal ini ketika mereka memasuki musim kawin,” ucapnya.
Sejak awal 2025, Muriansyah melaporkan bahwa buaya sudah beberapa kali hampir menyerang warga.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa buaya muncul di area persawahan dan permukiman.
Pada 1 Januari, misalnya, warga yang sedang beraktivitas di ladang pertanian menemukan buaya di pinggir sungai kecil.
“Barusan juga kami menerima laporan buaya yang sudah naik ke permukaan, di Desa Bamadu, buayanya naik ke permukiman warga,” bebernya.
Periode Januari-Februari merupakan waktu yang kritis, karena merupakan musim kawin dan bertelur bagi buaya.
Muriansyah mengingatkan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pinggir sungai untuk lebih berhati-hati.
“Saat sedang bertelur, buaya akan lebih aktif, sehingga cenderung agresif dan buas,” ucapnya.
Pihak BKSDA mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas yang berpotensi mengundang kemunculan buaya.
Kandang hewan ternak yang berada di dekat sungai atau kegiatan membuang bangkai hewan dapat menarik perhatian buaya.
“Masyarakat juga diharapkan selalu menjaga kewaspadaan ketika beraktivitas di pinggir sungai, apalagi pada malam hari,” tutup Muriansyah.