Serangan Israel ke Bangunan Tempat Tinggal di Beit Lahiya Gaza Tewaskan 62 Orang Sekaligus dan Masih Bisa Bertambah
GAZA, KOMPAS.com - Serangan Israel ke bangunan tempat tinggal di Beit Lahiya, Gaza utara, menewaskan 62 orang sekaligus pada Selasa (29/10/2024).
Sebagaimana dilansir Al Jazeera, pengelola RS Al-Awda telah mengonfirmasi sedikitnya 62 orang dipastikan tewas akibat serangan Israel tersebut.
Sayangnya, jumlah korban tewas ini diperkirakan masih bisa bertambah karena para saksi memperkirakan sekitar 100 orang berada di dalam bangunan tempat tinggal itu ketika terjadi serangan.
Kantor berita resmi Palestina, WAFA, juga melaporkan banyak korban diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.
"Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan tersebut adalah perempuan dan anak-anak," ungkap WAFA mengutip keterangan dari petugas medis.
Belum ada komentar dari pihak Israel mengenai serangan ke Beit Lahiya Gaza kali ini.
Sebelumnya, Dinas Darurat Sipil Palestina pada Senin (28/10/2024) mengatakan, sekitar 100.000 orang terdampar di Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanoun tanpa pasokan medis atau makanan.
Layanan darurat tersebut menyebut, operasinya telah terhenti karena serangan Israel selama tiga minggu ke Gaza utara.
Israel kembali menyerang Gaza utara dengan dalih ingin mencegah Hamas berkumpul kembali ke wilayah itu.
Serangan Israel ke Beit Lahiya sebelumnya juga begitu mematikan.
Israel serang Beit Lahiya di Gaza utara dan menewaskan 73 orang sekaligus pada Sabtu (19/10/2024).
Korban tewas termasuk banyak perempuan dan anak-anak.
Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas melaporkan, serangan udara Israel yang menghantam beberapa bangunan rumah di Beit Lahiya kala itu juga menyebabkan puluhan lainnya terluka.