Serangan Israel Tewaskan 5 Orang, Iran Bersumpah Akan Membalas!
Otoritas Iran bersumpah akan "merespons secara tegas dan efektif" terhadap serangan mematikan Israel terhadap wilayahnya pada Sabtu (26/10). Teheran menyatakan akan menggunakan "semua sarana yang tersedia" untuk merespons serangan Israel yang menewaskan sedikitnya lima orang tersebut.
Sumpah itu, seperti dilansir AFP, Senin (28/10/2024), disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmael Baghaei dalam konferensi pers di Teheran pada Senin (28/10) waktu setempat.
"Kami akan menggunakan semua sarana yang tersedia untuk merespons dengan tegas dan efektif terhadap agresi rezim Zionis," tegas Baghaei.
"Sifat dari respons kami akan bergantung pada sifat serangannya," imbuhnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Militer Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang mereka klaim sebagai target-target militer di Iran. Tel Aviv menyebut serangannya menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara lainnya di Iran.
Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.
Militer Iran mengonfirmasi Israel menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Diklaim juga oleh Teheran bahwa serangan itu berhasil ditangkis oleh pertahanan udaranya yang terintegrasi, meskipun diakui adanya "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi.
Dalam pernyataannya, otoritas Iran mengumumkan kematian lima orang, yang terdiri atas empat tentara dan satu warga sipil, akibat serangan udara Israel tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Keempat tentara yang tewas, menurut kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran, semuanya bertugas pada pasukan pertahanan udara militer Iran.
Sementara satu warga sipil yang tewas diidentifikasi sebagai Allahverdi Rahimpour, yang menurut kantor berita Tasnim, bekerja sebagai "penjaga keamanan di sebuah perusahaan" dan tinggal di Nassimshahr di barat daya Teheran.
Serangan udara Israel terhadap Iran itu dilakukan saat negara Yahudi itu masih bertempur melawan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbullah merupakan bagian dari kelompok bernama "poros perlawanan" yang bersekutu dengan Iran dalam melawan Israel.
Dalam konferensi pers, Baghaei menegaskan gencatan senjata di Jalur Gaza dan Lebanon tetap menjadi "tujuan" bagi Iran.
Dia juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada Senin (28/10) untuk membahas serangan Israel, untuk mengambil sikap "tegas dan teguh" terhadap serangan Israel terhadap Iran tersebut.
Baghaei juga mengecam "penyalahgunaan" wilayah udara Irak oleh Israel saat menyerang Iran. "Rezim Zionis tidak menghormati batasan apa pun dalam pendekatannya yang melanggar hukum… mereka telah berulang kali melanggar wilayah udara banyak negara," sebutnya.
Simak Video Netanyahu Klaim Sukses Serang Balik Iran Tepat dan Kuat
[Gambas Video 20detik]