Seruan Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza dari Seratusan Negara

Seruan Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza dari Seratusan Negara

Seratusan negara mayoritas anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi terbaru yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza. Ada 158 negara termasuk Indonesia yang mendukung gencatan senjata permanen.

Dirangkum detikcom dari kantor berita Al Jazeera dan AFP, Kamis (12/12/2024), mayoritas negara anggota Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza. Resolusi itu ditolak mentah-mentah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Israel.

Persetujuan tersebut menjadi langkah simbolis dari Majelis Umum PBB, saat perang terus berkecamuk antara Tel Aviv dan kelompok Hamas di Jalur Gaza selama lebih dari 13 bulan terakhir.

Resolusi tersebut berhasil diadopsi oleh Majelis Umum PBB setelah mendapatkan 158 suara dukungan dalam voting yang digelar Rabu (11/12) waktu setempat, Sebanyak 9 suara lainnya menolak dan 13 suara abstain.

Resolusi yang disetujui Majelis Umum PBB itu mendesak "gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen" di Jalur Gaza, juga menyerukan "pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat".

Kata-kata di dalam resolusi tersebut mirip dengan draf resolusi yang diveto AS di Dewan Keamanan PBB bulan lalu. Pada saat itu, Washington menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB – seperti yang dilakukan sebelumnya – untuk melindungi sekutunya Tel Aviv.

AS bersikeras pada gagasan mewujudkan gencatan senjata dengan syarat pembebasan semua sandera di Jalur Gaza, dan berargumen jika sebaliknya, Hamas tidak akan memiliki insentif untuk membebaskan sandera yang tersisa.

Wakil Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB Robert Wood menegaskan kembali posisi Washington di hadapan Majelis Umum PBB pada Rabu (11/12) waktu setempat, dengan mengatakan bahwa mengadopsi resolusi itu akan "memalukan dan salah".

Senada dengan sekutunya, Dubes Israel untuk PBB Danny Danon juga menolak resolusi tersebut. "Resolusi yang diajukan kepada Majelis hari ini di luar logika. (…) Voting hari ini bukanlah pemungutan suara untuk belas kasihan. Ini adalah voting untuk keterlibatan."

Lihat Video PBB Mengaku Hampir Habis Kesabaran soal Perundingan Gencatan Senjata Gaza

[Gambas Video 20detik]

Baca halaman selanjutnya ada 158 negara yang menyerukan gencatan senjata»

Sidang Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi untuk Palestina dan lembaga PBB yang membantu pengungsi Palestina, UNRWA. Republik Indonesia (RI) termasuk salah satu dari ratusan negara yang mendukung pengesahan resolusi gencatan senjata di Gaza dan dukungan untuk UNRWA.

Ada dua resolusi yang dibahas dan diloloskan. Pertama, Majelis Umum PBB meloloskan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen di Gaza. Resolusi ini meraup 158 suara negara mendukung dari 193 anggota majelis, 9 suara menolak, dan 13 abstain.

Kedua, Majelis Umum PBB meloloskan resolusi dukungan terhadap UNRWA dan menyesalkan undang-undang yang disahkan Israel berisi pelarangan operasi UNRWA. Untuk resolusi ini, ada 159 suara negara mendukung, 9 suara menolak, dan 11 suara abstain. Indonesia hingga Zimbabwe termasuk yang mendukung. Israel, AS, Belanda, hingga Mikronesia termasuk yang menolak.

"Indonesia menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum PBB mengenai "Situasi di Gaza" yang menuntut gencatan senjata segera, yang diusung oleh Indonesia dalam Emergency Special Session (ESS)-10 pada 11 Desember 2024," tulis Kemlu RI.

"Indonesia juga menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum PBB mengenai ‘Dukungan atas mandat UNRWA’ yang mengutuk pengesahan UU Knesset Israel yang akan melarang operasi UNRWA di Yerusalem Timur," lanjut Kemlu RI.

Gencatan senjata permanen sangat dibutuhkan Jalur Gaza Palestina. Beroperasinya UNRWA juga akan membantu mengurangi penderitaan warga Palestina.

"Indonesia mendorong komunitas internasional untuk terus mendesak Israel agar segera mengimplementasikan kedua resolusi tersebut untuk memastikan gencatan senjata permanen, berlanjutnya bantuan kemanusiaan, dan membuka jalan bagi terwujudnya Solusi Dua Negara," tulis Kemlu RI.

Lihat Video PBB Mengaku Hampir Habis Kesabaran soal Perundingan Gencatan Senjata Gaza

[Gambas Video 20detik]

Sumber