Setuju Sekolah Libur Panjang Selama Ramadhan, Orangtua: Hemat Ongkos dan Uang Jajan

Setuju Sekolah Libur Panjang Selama Ramadhan, Orangtua: Hemat Ongkos dan Uang Jajan

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk meliburkan sekolah selama Ramadhan 2025 mendapatkan tanggapan beragam dari orangtua. Beberapa orangtua mendukung kebijakan tersebut.

Supriyati (52), seorang warga Manggarai, setuju anak-anak diliburkan selama Ramadhan karena dapat mengurangi pengeluaran uang jajan.

"Justru kalau libur sekolah malah berkurang jajannya, itu menurut saya pribadi, ya," ucapnya saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

Ia juga menilai, libur selama bulan Ramadhan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk beristirahat lebih banyak, mengingat saat puasa mereka cenderung kurang tidur karena harus bangun untuk sahur.

"Alhasil, anak-anak menjadi tidak fokus saat bersekolah karena masih mengantuk," tambah Supriyati.

Di sisi lain, Arip (45) dari Cilincing juga setuju dengan rencana libur sekolah selama Ramadhan.

Namun, ia berharap agar para guru tetap memberikan tugas kepada anak-anak untuk dikerjakan di rumah.

"Yang penting gurunya ngasih tugas buat dikerjakan di rumah," ungkapnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan tiga opsi terkait libur sekolah selama bulan Ramadhan tahun ini.

Pertama, libur penuh selama Ramadhan dengan kegiatan keagamaan. Kedua, libur sebagian, seperti awal Ramadhan libur beberapa hari dan masuk kembali hingga menjelang Idul Fitri. Ketiga, sekolah tetap masuk penuh seperti biasa.

Wacana libur sekolah saat Ramadhan 2025 pertama kali diungkapkan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafri.

Kebijakan serupa sebelumnya pernah diterapkan pada era pemerintahan Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di mana sekolah diliburkan selama satu bulan penuh saat Ramadhan.

Sumber