Setuju UN Digelar Lagi, Disdik Solo: Sebagai Evaluasi, Bukan Penentu Kelulusan
SOLO, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Jawa Tengah menyambut baik rencana pemerintah pusat yang akan mengadakan kembali ujian nasional (UN).
Kepala Disdik Solo, Dian Rineta, mengatakan bahwa UN sangat dibutuhkan sebagai evaluasi capaian proses pembelajaran di sekolah.
"Cuma kemarin ada diskusi, kami sempat menyampaikan agar UN jangan menjadi barometer kelulusan. Jadi UN itu menjadi salah satu indikator kelulusan, bukan penentu kelulusan. Tetapi keberadaan UN itu sendiri sangat dibutuhkan sebagai evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah," kata Dian di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/1/2025).
Menurut dia, UN tidak hanya sebagai evaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, tetapi juga kepada tenaga pendidik dan sekolah.
"Tidak hanya murid saja. Bagaimana guru memberikan pembelajaran, bagaimana sekolah menyiapkan proses pembelajaran. Jadi evaluasi untuk semua, tidak hanya murid tapi seluruh komponen KBM (kegiatan belajar mengajar) itu. Baik dari siswa, guru, maupun sekolah. Jadi UN itu merupakan nilai yang komprehensif," kata dia.
Oleh karena itu, Dian mengaku pihaknya siap mengikuti keputusan pemerintah pusat terkait rencana UN diadakan kembali.
"Jadi sebenarnya UN kalau dilaksanakan itu bagus. Hanya itu tadi, UN jangan menjadi syarat kelulusan, tapi menjadi salah satu indikator nilai untuk kelulusan. Kita siap mendukung apapun keputusan pemerintah," ujar Dian.
Lebih jauh, Dian mengatakan pihaknya siap jika UN digelar kembali di Solo.
"Kita siap. Timnya juga siap, tidak ada masalah. Hanya mungkin butuh sedikit pemanasan saja untuk mengingat kembali aturan-aturannya dan menyesuaikan aturan terbaru. Tapi secara prinsip tidak ada masalah," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti memberi sinyal bahwa ujian nasional (UN) akan kembali diadakan.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa pelaksanaan UN tidak akan digelar pada tahun 2025.
"Ujian nasional sudah siap sebenarnya secara konsep, tapi 2025 ini belum kita laksanakan," ujar Abdul di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024), dilansir dari Kompas.com.
Dia juga menegaskan bahwa nantinya format UN akan berbeda dari yang sebelumnya pernah dilakukan serta hanya digelar oleh sekolah yang sudah terakreditasi dan tidak akan langsung digelar pada tahun 2025.
"Karena itu maka kami sudah mengkaji semua pengalaman sejarah itu, termasuk kekhawatiran masyarakat, dan nanti pada akhirnya kami akan memiliki, ini saya buka saja ya, memiliki sistem evaluasi baru yang akan berbeda dengan sebelumnya. Nah, tapi sistem evaluasi baru yang berbeda itu seperti apa, ya tunggu sampai kami umumkan," ujarnya.