Sidak, Dinas Peternakan Magetan Terima 800 Laporan Sapi PMK

Sidak, Dinas Peternakan Magetan Terima 800 Laporan Sapi PMK

MAGETAN, KOMPAS.com – Ketua DPRD Kabupaten Magetan, Ratno, bersama Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Nur Haryani, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar hewan dan peternak yang terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Dalam laporan yang diterima, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat 800 kasus sapi terdampak PMK selama satu tahun terakhir, dengan 33 sapi dilaporkan mati dan 23 lainnya disembelih paksa.

Nur Haryani menjelaskan, laporan terbanyak mengenai kasus PMK terjadi pada Desember 2024.

"Data setahun itu menunjukkan peningkatan paling banyak selama bulan Desember ini," ujarnya saat ditemui di Desa Wates, Selasa (31/12/2024).

Dia menambahkan, saat ini pemerintah daerah sedang berupaya untuk pengadaan vaksin melalui kementerian dan anggaran daerah agar wabah PMK tidak meluas.

"Sebentar lagi kita ada pertemuan dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan sejumlah instansi untuk melakukan koordinasi langkah penanganan PMK di Magetan," imbuhnya.

Ketua DPRD Kabupaten Magetan, Ratno, menekankan pentingnya langkah taktis dari pemerintah untuk mencegah penyebaran PMK yang lebih luas. Terutama karena beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur juga melaporkan kasus serupa.

"Dinas akan memberlakukan penerapan surat sehat bagi hewan yang berasal dari luar daerah serta memperbanyak vaksin bagi ternak warga yang terkena PMK," katanya.

Ratno juga menyoroti perlunya sosialisasi dan pengawasan terhadap sapi yang berasal dari luar Magetan untuk melengkapi surat sehat dari Dinas Peternakan masing-masing kabupaten atau kota asal sapi.

"Langkah taktis harus segera diambil," tegasnya.

Dari laporan warga, gejala PMK kali ini berbeda dengan wabah yang terjadi pada 2023, di mana kematian sapi terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

"Dari laporan warga saat sidak, mereka melaporkan kematian sapi termasuk cepat, hanya hitungan hari dari diketahui sapi beler hingga tiba-tiba mati," ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan sapi di Desa Kedungguwo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, dilaporkan mati akibat PMK.

Data yang dihimpun dari Desa Kedungguwo menunjukkan lebih dari 30 sapi milik warga dilaporkan mati dalam sebulan terakhir, sementara puluhan lainnya juga terinfeksi PMK.

Sumber