Sidak ke Rutan Salemba, Komisi XIII DPR Temukan Sejumlah CCTV Mati di Lokasi Tahanan Kabur
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengungkapkan adanya sejumlah CCTV di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba yang mati.
Ia mengatakan, CCTV yang mati juga terletak di lokasi yang menjadi jalur kabur 7 orang tahanan.
“Kita juga mendapat laporan beberapa CCTV itu tidak aktif, apalagi yang di belakang tempat cabutnya (kaburnya) itu,” ujar Willy di Rutan Salemba, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Ia menyebutkan, dalam sidak yang dilakukan Komisi XIII DPR RI ke Rutan Salemba ada beberapa hal yang menjadi perhatian.
Pertama, alasan mengapa 7 orang yang kabur itu mesti dijadikan dalam satu sel.
Kedua, dari mana saja 7 napi itu berasal. Apakah tahanan dari pihak kepolisian atau kejaksaan.
“Tujuh ini ada 3 napi dan 4 tahanan. Kenapa bisa dalam satu sel yang sama; sejak kapan? Ini yang 3 napi dan 4 tahanan ini titipan dari mana? Nah kita sedang cek itu,” tuturnya.
Terakhir, ia menyatakan Komisi XIII bakal membentuk panitia kerja (panja) pemasyarakatan untuk membahas persoalan ini.
Willy menyebutkan, proses pembentukan panja bakal dilakukan pekan depan.
“Kita hari Senin akan ada rapat pimpinan (rapim), nanti habis rapim kita kumpulkan untuk kemudian kita bentuk panja pemasyarakatan,” tuturnya.
“Mungkin kick-off nya akan efektif untuk masa sidang berikutnya. Tapi, sekarang kita mau memanggil beberapa pihak yang cukup berkompeten untuk mendapatkan input sebanyak-banyaknya,” imbuh dia.
Diketahui 7 tahanan kabur dari Rutan Kelas I Salemba pada Selasa (12/11/2024).
Pihak kepolisian mengungkapkan, salah satu narapidana yang kabur adalah bandar narkoba kelas kakap, Murtala Illyas.
Ia otak atau bandar narkoba jaringan Malaysia yang menyelundupkan sabu-sabu seberat 110 kilogram ke Indonesia. Dia mempunyai gudang penyimpanan sabu-sabu di Kota Medan, Sumatera Utara.