Sisir Kampung Narkoba di Batam, Polda Kepri Amankan 88 Pengguna Sabu
BATAM, KOMPAS.COM - Sebanyak 88 pengguna narkotika jenis sabu dari total 92 orang warga diamankan oleh petugas Direktorat Narkotika Polda Kepri dalam razia yang berlangsung di kawasan Kampung Aceh, Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau, yang dikenal sebagai kampung narkoba.
Razia ini dilakukan pada Kamis (7/11/2024) pagi.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, AKBP Anggoro, menyebutkan bahwa dari 88 orang yang diamankan, 22 di antaranya adalah perempuan dan 66 lainnya adalah laki-laki.
Sementara itu, empat orang lainnya ditangkap karena tindakan mencurigakan dan berusaha melarikan diri saat melihat kedatangan petugas.
"Sudah di cek urine 88 orang ini, dan semuanya positif menggunakan sabu. Keseluruhan warga ini kita amankan dari 6 RT berbeda," ujarnya setelah razia narkoba di Kampung Aceh berlangsung, Kamis (7/11/2024) siang.
AKBP Anggoro menjelaskan bahwa operasi di kawasan Kampung Aceh ini didasari oleh deklarasi Kampung Sehat Anti Narkoba, yang telah dilakukan berulang kali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batam serta instansi pengamanan seperti Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional.
Selain itu, penggeledahan ini juga merupakan bagian dari Asta Cipta dalam 100 hari kerja Presiden RI, Prabowo Subianto, yang meminta penindakan tegas terhadap peredaran narkotika di seluruh wilayah Indonesia.
"Warga yang diamankan saat ini akan dibawa ke Polda Kepri untuk diperiksa lebih lanjut. Kita akan melakukan pendalaman mengenai dari mana dan siapa yang menjadi kepala dalam peredaran narkotika di kampung ini," tambahnya.
Dalam operasi ini, petugas juga melakukan penggeledahan pada beberapa rumah yang diduga sebagai loket penjualan dan tempat bagi para konsumen sabu yang masih beroperasi di Kampung Aceh.
Untuk menghindari petugas, warga yang diamankan menggunakan modus menggembok rumah yang dicurigai sebagai loket, sehingga terkesan kosong dan tidak diperiksa.
"Beberapa rumah yang kami curigai sebagai loket sempat ditemukan digembok dari luar. Namun, saat dibuka, ternyata mereka para pengguna ini bersembunyi di dalam," jelasnya.
Tidak hanya mengamankan pengguna, petugas juga menyita puluhan bong siap pakai dan sisa narkotika jenis sabu yang telah digunakan oleh warga.
Meskipun demikian, dalam operasi kali ini, pihak Kepolisian belum berhasil mengamankan pihak yang diduga sebagai bandar narkotika.
Pihaknya juga membantah bahwa hal tersebut disebabkan oleh kebocoran informasi mengenai operasi.
"Untuk diduga bandar dalam operasi ini tidak ada yang diamankan, semuanya pengguna. Kalau dibilang bocor, tentu saja tidak, karena ini operasi terbuka dan akan kita lakukan bertahap. Mereka yang kita amankan ini akan diperiksa kembali, dan di sini kita akan lebih dalami dari mana mereka mendapatkan barang haram tersebut," tutupnya.