Siswa SMA di Jaksel yang Diduga Di-bully Senior Jalani Visum
Seorang siswa SMA negeri di Jakarta Selatan diduga mengalami bullying. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan korban dilakukan visum.
"Ya, pasti. Jadi laporan kita terima, visum pasti kita lakukan," ujar Nurma kepada wartawan di Polres Jaksel, Kamis (12/12/2024).
Nurma belum bisa memastikan kapan hasil visum tersebut bisa disampaikan. Dia menyebut butuh waktu satu hingga dua minggu untuk mendapatkan hasil visum.
"Itu (visum) belum keluar, untuk visum itu biasanya seminggu atau dua minggu keluarnya," ujar AKP Nurma.
Diketahui korban perundungan ABF merupakan seorang siswa kelas 10, sedangkan terduga pelaku perundungan berinisial F merupakan kakak kelas 12.
"Untuk korban kelas 10, kemudian untuk yang terlapor kelas 12," tutur Nurma.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi, korban ABF di-bully di dalam kamar mandi sekolah saat jam sekolah tengah berlangsung. Awalnya, korban ABF, yang masih duduk di kelas satu, dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.
"Menurut keterangan dari pelapor adalah orang tua dari anak yang di bawah umur. Ini berawal dari korban dipanggil oleh teman kelasnya dan kemudian setelah sampai di lantai dua, yang pastinya di toilet, di situ sudah ada beberapa orang kakak kelasnya. Kemudian terjadi lah kejadian yang dilaporkan" ujar AKP Nurma.
Setibanya di dalam toilet, tangan ABF ditarik oleh terduga pelaku F. Kemudian keduanya terlibat cekcok di dalam toilet, hingga F, yang diduga tersulut emosi, memukul tubuh ABF hingga terjatuh.
ABF kemudian diminta berdiri kembali, tetapi kembali dianiaya oleh teman-teman F yang sudah berada di sekitar toilet. Selain itu, sepatu dan telepon seluler (ponsel) diambil oleh para pelaku. Akibatnya, ABF mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Simak juga video KPAI Minta Masyarakat Tak Bully Siswa SMA yang Viralkan Menu MBG
[Gambas Video 20detik]