Skandal Startup Ganja JuicyFields yang Hebohkan Jerman
Pada bulan April 2024, ratusan petugas polisi menggerebek rumah dan kantor di 11 negara dan menangkap sejumlah orang yang terkait JuicyFields, perusahaan ganja yang awalnya berkantor pusat di Berlin.
JuicyFields menjanjikan keuntungan besar bagi yang bersedia berinvestasi dalam ganja medis melalui situs webnya. Hampir 200.000 orang melakukannya dan menjadi korban penipuan. Jaksa memperkirakan kerugiannya sekitar €645 juta atau lebih dari Rp10 triliun.
Podcast Cannabis Cowboys DW pertama kali menyelidiki penipuan tersebut dan telah menerima banyak penghargaan sejak episode terakhirnya diterbitkan pada bulan Maret 2023.
Jaringan jurnalis investigasi di sejumlah negara Eropa kini telah menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut. Temuan mereka dipublikasikan oleh penyiar publik Denmark DR, surat kabar Swedia Svenska Dagbladed, surat kabar Austria Der Standard, dan di Jerman oleh majalah Der Spiegel, publikasi daring Correctiv.org, dan stasiun TV publik ZDF.
Jurnalis Kevin Shakir dari media DR di Denmark, berhasil menghubungi pria yang diduga sebagai dalang di balik JuicyFields. Sergej B. Warga negara Rusia ini ditangkap pada bulan April 2024 di Republik Dominika dan akan diadili di Spanyol.
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Menurut penelitian Shakir, jaringan di sekitar Sergej B. pernah melakukan dua kasus penipuan besar sebelum JuicyFields. Satu melibatkan daur ulang limbah, yang lainnya melibatkan mata uang kripto. Banyak orang kehilangan uang mereka. Shakir menceritakan kisah Sergej B. dalam The Phantom from Russia seri podcast lima bagian dalam bahasa Denmark.
"Ketika Anda mampu meluncurkan proyek besar dengan pemasaran sebanyak itu, ketika Anda mampu menghilang berulang kali dari dugaan penipuan, ketika Anda mampu memindahkan mata uang kripto dalam jumlah besar dan dengan cara yang canggih. Pertanyaannya satu apakah orang ini (Sergej B.) bertindak sendiri ataukah dia bagian dari sesuatu yang lebih besar?" kata Shakir kepada DW.
Podcast DW yakni Cannabis Cowboys - the JuicyFields Saga menceritakan kisah penipuan yang menyebabkan ribuan investor di seluruh dunia tertipu hingga ratusan juta euro.
Ganja medis sudah legal di Jerman dan banyak negara lainnya melalui apotek dengan resep dokter. Perusahaan rintisan di Berlin, JuicyFields, mengumpulkan jutaan euro selama bertahun-tahun untuk, katanya, menanam ganja medis di seluruh dunia.
Perusahaan berjanji untuk membagi keuntungan dari penjualan ke apotek dengan investornya, dan menawarkan pengembalian keuntungan lebih dari 100 persen per tahun. Bagi banyak orang, ini adalah tawaran yang menggiurkan.
"Juicy Fields adalah investasi pertama saya," kata Martin, salah satu investor awal. "Itu juga karena ada hubungannya dengan ganja, dan ganja adalah tanaman yang sangat saya minati ketika masih muda."
Martin tergiur janji bahwa investor mampu menggandakan uang dalam waktu satu tahun lewat bisnis ganja medis dengan berinvestasi di JuicyFields. Karena saat itu perusahaan membayar tepat waktu dan secara teratur membagikan keuntungan besar, Martin yang juga seorang ayah ini menginvestasikan sekitar 60.000 euro di platform tersebut. Sebagai seorang influencer, ia bahkan mengiklankan perusahaan tersebut.
Pada musim panas tahun 2022, impiannya tiba-tiba runtuh. Dari hari ke hari, investor tidak dapat lagi mengakses uangnya. Pelaku bersembunyi hingga saat ini.
Polisi masih melakukan penyelidikan di banyak negara, dan berkoordinasi di seluruh Eropa. Pihak berwenang menyebutkan kerugian yang disebabkan oleh JuicyFields setidaknya mencapai 400 juta euro, perkiraan lain mencapai miliaran.
Gabriela Keller dari publikasi investigasi daring correctiv.org juga ingin tahu tentang kemungkinan keterlibatan Rusia. Banyak pengamat Rusia mengatakan penipuan dalam skala JuicyFields butuh perlindungan politik. Keller mengatakan investigasi tersebut tidak memberikan 100% bukti bahwa Rusia terlibat. Namun, beberapa temuannya menunjukkan setidaknya ada hubungan.
Misalnya, seorang Rusia dari lingkaran dalam JuicyFields, Vitaly M., terdaftar memiliki tempat tinggal di Berlin dengan alamat yang sama dengan kedutaan besar budaya resmi Rusia, yakni lembaga yang disebut Rumah Sains dan Budaya Rusia.
"Fakta bahwa ia terdaftar di Rumah Sains dan Budaya Rusia dapat menunjukkan bahwa ia memiliki asisten di sana," kata Keller kepada DW. "Karena Anda memerlukan kontrak sewa atau konfirmasi dari pemilik rumah saat mendaftarkan alamat Anda di kantor pendaftaran."
Rumah Sains dan Budaya Rusia membantah bahwa mereka punya hubungan apa pun dengan Vitaly M. dan mengatakan bahwa ia pasti telah memalsukan dokumen atau memberikan informasi palsu di kantor pendaftaran tempat tinggal.
Pada bulan April, Vitaly M. berhasil lolos dari penangkapan. Dia sekarang tinggal di Rusia dan tampaknya menjalankan perusahaan yang memproduksi pesawat nirawak, kata Keller kepada DW.
Dua reporter di media Svenska Dagbladet, memfokuskan investigasi mereka pada seorang pria yang tidak pernah menjadi anggota JuicyFields, tetapi namanya terkait erat dengan kasus tersebut Lars Olofsson, seorang pengacara Swedia.
Jurnalis bernama Frida Svensson dan Erik Wisterberg ini mengamati gerak-gerik Lars Olofsson terkait kasus ini. Hasilnya mengejutkan.
Setelah JuicyFields tutup pada musim panas tahun 2022 dan ribuan investor terlantar, Olofsson mengumumkan bisa membantu para korban mendapatkan kembali uang mereka.
Alih-alih menunggu penipu di balik JuicyFields dihukum, Olofsson mengumumkan bahwa ia akan mengajukan gugatan class action terhadap semua orang yang memungkinkan terjadinya penipuan tersebut, termasuk Facebook, tempat perusahaan tersebut beriklan, dan bank-bank yang meneruskan uang investor ke JuicyFields.
Untuk jadi bagian dari gugatan class action itu, investor yang tertipu harus membayar biaya kepada Olofsson. Awalnya, biayanya €100 atau sekitar Rp1,6 juta, kemudian menjadi €150. Ribuan orang mendaftar.
"(Olofsson) memasarkan diri sebagai pengacara super dengan pengalaman 15 tahun menyelidiki penipuan dan kecurangan internasional. Dia mengklaim sebagai mantan anggota Navy Seal dan bekerja di dinas intelijen militer Swedia," kata Wisterberg kepada DW. "Tetapi semua ini tidak benar."
"Latar belakang aslinya, ia pernah menjalani hukuman penjara karena kejahatan ekonomi. Dia juga akan diadili lagi tahun ini, yang sama sekali tidak diketahui oleh kliennya," tambah Wisterberg dalam siaran podcastnya, The Savior.
Dalam podcast tersebut, Olofsson digambarkan sebagai orang yang hanya ingin meraup untung dari penipuan. Dia dituduh telah menggondol banyak uang dari biaya pendaftaran dari investor yang tertipu, sementara proses hukum yang dia mulai terkait dengan JuicyFields ditolak oleh pengadilan Swedia.
Kedua wartawan itu mengatakan mereka dapat membuktikan tuduhan itu dengan dokumen dan bahwa mereka telah mengkonfrontasi Olofsson terkait temuan ini.
DW juga menghubungi Olofsson dan meminta komentarnya. Olofsson menjawab, tetapi tidak membahas topik apa pun yang ditanyakan kepadanya. Sebaliknya, dia menulis bahwa jurnalis tidak dapat dipercaya dan mengatakan dia justru kebanjiran klien baru setelah podcast The Savior mengudara di Swedia.
Jaksa penuntut umum di Berlin, Madrid, dan tempat lain saat ini sedang mengevaluasi materi yang disita selama penggerebekan pada bulan April 2024. Belum ada tuntutan yang diajukan.
Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris dan Jerman