Skrining Riwayat Kesehatan Sat Set Lewat Aplikasi Mobile JKN
Selain kuratif dan rehabilitatif, BPJS Kesehatan selaku pengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga fokus pada kegiatan promotif dan preventif. Salah satu kegiatan promotif dan preventif tersebut melalui skrining riwayat kesehatan.
Skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan sangat mudah. Peserta cukup atas menjawab beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga, dan pola konsumsi makanan. Tidak hanya membantu peserta dalam mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, Program JKN juga membantu peserta untuk melakukan skrining kesehatan guna mengetahui potensi risiko penyakit yang diderita sedari dini melalui Aplikasi Mobile JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Merauke Erika Verayanti Lumban Gaol menyampaikan seluruh peserta JKN yang berusia minimal 15 tahun boleh melakukan skrining riwayat kesehatan. Adapun skrining riwayat kesehatan tersebut dilakukan satu kali dalam satu tahun.
"Risiko penyakit yang bisa terdeteksi pada skrining riwayat kesehatan di Mobile JKN adalah diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronis dan jantung koroner. Para peserta Program JKN yang melakukan skrining riwayat kesehatan dapat mencegah beberapa penyakit tersebut, sehingga sedini mungkin dapat ditindaklanjuti kondisinya segera," jelas Erika, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).
Salah satu peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Gabriel Mahuze (20), menceritakan pengalamannya melakukan skrining melalui Aplikasi Mobile JKN. Ia menjelaskan cukup membuka Aplikasi Mobile JKN dan klik menu skrining riwayat kesehatan, bahkan kurang dari 10 menit sudah selesai untuk mengetahui risiko penyakit yang ada padanya.
"Setelah mengisi data diri pada aplikasi, saya lanjut untuk mengisi keadaan yang sering dialami, meliputi kebiasaaan, riwayat penyakit, pola makan dan riwayat kesehatan keluarga. Setelah itu muncullah hasilnya, dan alhamdulillah tertulis risiko rendah diabetes, hipertensi, jantung dan ginjal," cerita Gabriel.
Skrining riwayat kesehatan ini dilakukan peserta melalui pengisian atas pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga, dan pola konsumsi makanan. Hasil dari pengisian ini akan menunjukkan pada kelompok mana risiko penyakit diabetes, hipertensi, jantung dan ginjal, apakah rendah, sedang, ataupun tinggi.
"Alhamdulillah dari hasil skrining riwayat kesehatan yang saya lakukan melalui Aplikasi Mobile JKN menunjukkan bahwa saya termasuk dalam resiko rendah. Saya lega melihat hasil skriningnya, dengan adanya skrining ini saya dan keluarga bisa mengetahui keadaan atau kondisi kita saat ini," ucap Gabriel.
"Apabila ternyata hasilnya resiko tinggi maka dapat langsung melakukan langkah selanjutnya, yaitu menjaga pola makan dan hidup sehat, serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan," sambungnya.
Gabriel mengatakan Aplikasi Mobile JKN ini memberikan kemudahan dan banyak fitur yang disediakan. Mulai dari pengurusan administrasi, hingga pelayanan kesehatan, seperti perubahan data dan pendaftaran online.
Di akhir perbincangan, Gabriel berharap semoga BPJS Kesehatan semakin memberikan berbagai inovasi dan terobosan khususnya layanan berbasis digital yang semakin digandrungi anak zaman sekarang.
"Saat ini sudah eranya digitalisasi, dan pasti sangat dibutuhkan oleh generasi milenial dan Gen Z. Harapannya agar semua masyarakat dapat merasakan manfaat menggunakan Aplikasi Mobile JKN, yang memang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi peserta JKN," kata Gabriel.
Dengan skrining riwayat kesehatan BPJS Kesehatan, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit sejak dini. Program ini tidak hanya memberikan informasi yang bermanfaat, tetapi juga mendorong individu untuk proaktif dalam memantau kondisi kesehatan mereka.
Melalui upaya bersama ini, bisa menciptakan generasi yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari dukung program ini dan jadikan kesehatan sebagai prioritas utama.