Soal Pameran Harta Karun Lombok di NTB, Museum NTB Tunggu Respons Museum Nasional
MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajukan permohonan resmi agar bisa mengadakan pameran harta karun Lombok di Museum NTB.
Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mengatakan, surat permohonan tersebut telah diserahkan langsung kepada pihak Museum Nasional beberapa waktu lalu.
"Pemprov NTB bersurat tanggal 11 Desember 2023. Ditandatangani oleh PJ Gubernur NTB saat itu," kata Nuralam dikonfirmasi Rabu (8/1/2025).
Pihak Museum NTB masih menunggu respons dari Museum Nasional terkait permohonan tersebut.
"Kita sudah langsung menyerahkan surat permohonan untuk dapat dipamerkan di NTB dan waktu itu mereka sudah menyampaikan mereka sanggup untuk dibawa dan dipamerkan di sini bekerja sama dengan Museum NTB. Jadi surat resmi kita sudah ajukan tinggal tunggu saja respons dari Museum Nasional," kata Nuralam.
Nuralam menegaskan, dalam undang-undang tentang cagar budaya disebutkan bahwa harta karun Lombok yang dikembalikan Pemerintah Belanda adalah milik negara.
Saat ini sejumlah harta karun Lombok yang dipamerkan di Museum Nasional di antaranya berupa perhiasan bros dengan batu berlian yang ditaksir bernilai miliaran, sejumlah cincin, keris, ukiran jendela hingga selop sendal anak-anak berwarna merah.
Terbaru, benda lain yang dikembalikan oleh Belanda adalah berupa patung singa bersayap yang dirampas saat perang Lombok pada 1894.
Benda-benda hasil rampasan zaman perang tersebut kini telah dikembalikan oleh Pemerintah Belanda dan disimpan di Museum Nasional.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai Museum NTB saat ini belum siap untuk menyimpan harta karun Lombok yang telah dikembalikan Pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia.
"Mungkin kalau nanti sudah siap kita bisa pertimbangkan, kelihatannya kalau sekarang ini belum siap," kata Fadli Zon di Mataram, Selasa (7/1/2025).
Menurut Fadli Zon, storage atau tempat penyimpanan di Museum NTB juga perlu diperbaiki sehingga layak untuk menyimpan benda-benda sejarah.
Fadli Zon juga mengatakan, Museum NTB perlu direvitalisasi menjadi 3 lantai agar bisa menampung koleksi yang banyak.
Fadli Zon berharap, Pemerintah Daerah NTB melalui gubernur terpilih bisa membantu menyiapkan infrastruktur agar museum NTB bisa menampung banyak koleksi.
"Kalau sudah bagus dan memenuhi standar termasuk standar keamanannya, benda-benda repatriasi yang sudah dikembalikan dari Belanda yang sekarang ada di Museum Nasional mungkin bisa ikut dipamerkan di sini," kata Fadli Zon.