Soal Sikap Politik PDI-P di Pemerintahan Prabowo, Basarah: Negara Pancasila Tak Kenal Oposisi
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah menuturkan, negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial tidak mengenal oposisi pemerintahan.
Hal ini disampaikan Basarah menanggapi sikap politik PDI-P di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Dalam negara Pancasila yang berdasarkan UUD NRI 1945, negara kita menganut sistem pemerintahan presidensial. Oleh karena itu, seyogianya juga tidak berlaku istilah oposisi, apalagi sistem oposisi dalam pemerintahan," kata Ahmad Basarah dalam siaran pers, Sabtu (11/1/2025).
Basarah menuturkan, oposisi biasanya dipraktikan dalam sistem demokrasi liberal yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer.
Oleh karenanya, kata dia, PDI-P terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga tidak mengambil sikap oposisi.
Sesuai dengan falsafah Pancasila yang berintisarikan nilai-nilai gotong royong, PDI-P menurutnya akan tetap bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo.
"Meski tidak menugaskan kader atau anggotanya masuk dalam kabinet pemerintahannya," tutur dia.
Namun, Basarah bilang, sikap politik PDI-P terhadap pemerintahan Prabowo akan dibahas dan diputuskan dalam Kongres PDI-P ke VI yang akan dilaksanakan pada tahun ini. .
"Keputusan resmi kongres PDI Perjuangan tersebut tentunya akan dijabarkan dan ditindaklanjuti melalui kewenangan dan hak prerogatif yang dimiliki oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas dia.
Basarah menambahkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo tetap bersahabat baik. Keduanya memiliki sejarah hubungan yang panjang.
Hubungan pribadi antara keduanya diklaim akan menjadi jembatan silaturahmi dan koordinasi yang baik untuk mengawal kepentingan bangsa.
"Utamanya dalam menghadapi berbagai krisis dunia akibat berbagai konflik antarbangsa di dunia, maupun akibat global warming atau pemanasan global yang akan berpotensi menciptakan krisis lingkungan dan pangan dunia," ucapnya.
Basarah menambahkan, kekhawatiran akan terjadinya krisis lingkungan dan pangan akibat konflik antarbangsa dan pemanasan global juga menjadi perhatian Megawati Soekarnoputri.
Megawati pun berharap, Prabowo dapat memimpin bangsa ini dengan baik untuk menjaga kepentingan negara dan keselamatan rakyat Indonesia.