Soal Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024, KPU Ajak Lembaga Riset dan Kampus Lakukan Kajian
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jakarta Dody Wijaya mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian dan evaluasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi warga Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Terkait dengan partisipasi, kami akan melakukan evaluasi lebih lanjut. Kami akan melakukan riset dan kajian,” ujar Dody di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/12/2024).
Ia menambahkan, pihaknya berencana mengajak sejumlah lembaga riset yang kredibel, termasuk lembaga dari universitas, untuk meneliti perilaku pemilih.
“Mungkin kami bisa mengundang lembaga yang kredibel, seperti Puskapol, atau kampus untuk meneliti voting behavior,” imbuhnya.
Menurut Dody, ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan warga Jakarta untuk tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan, 27 November 2024.
Namun, ia enggan berspekulasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
“Apakah karena faktor teknikal, misalnya sakit, keluar kota, liburan, atau mungkin kendala cuaca di hari H. Atau, karena faktor politik, misalnya terkait pilihan calon, atau hal-hal lainnya,” jelasnya.
Pada Pilkada Jakarta 2024, pasangan nomor urut 3 Pramono dan Rano hampir unggul di semua kecamatan yang ada di Jakarta dan meraih total suara sebanyak 2.183.239.
Sedangkan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono meraih 1.718.160 suara. Serta, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapat 459.230 suara.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim berita acara dan sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kabupaten kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur daerah khusus Jakarta 2024, saya nyatakan sah,” kata Wahyu yang kemudian memukul palu pengesahan, Minggu 8 November.
Berikut rincian perolehan suara per wilayah
