Sosok di Balik Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT), Ada Anggota DPRD Sukoharjo hingga Dahlan Iskan
Bisnis.com, JAKARTA — PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) sedang merampungkan proses initial public offering (IPO) untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari 2025.
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang maklon herbal, kosmetik, dan minuman fungsional serta botanikal, yang memulai operasional secara komersial sejak 2018.
Berdasarkan prospektus, perusahaan ini dimiliki oleh Machmud Lutfi Huzain dan istrinya Amei Lisa Dita. Machmud yang duduk sebagai Komisaris Utama Brigit Biofarmaka Teknologi merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sukoharjo periode 2024-2029.
Merujuk prospektus IPO Brigit Biofarmaka Teknologi, Machmud Lutfi Huzain yang berusia 34 tahun menjabat sebagai Komisaris Utama OBAT. Dia memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro pada 2013.
Perbesar
Sebelum menjadi anggota DPRD Kabupaten Sukoharjo sejak 2024, dia juga menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan lainnya. Machmud tercatat antaranya Komisaris PT Meilis Inovasi Bioteknologi sejak 2023, Komisaris Utama di PT Botryo Herba Bioteknologi sejak 2020, Komisaris Utama PT Algaepark Indonesia Mandiri sejak 2017 hingga saat ini.
Machmud juga pernah menduduki kursi Komisaris Utama PT Algatropia Indonesia Raya pada 2020-2024. Sebelumnya, dia tercatat merupakan Direktur PT Brigit Biofarmaka Teknologi dan Direktur PT Denbo Higienis Laboratoris hingga 2024.
Nama Dahlan Iskan juga tercatat sebagai Komisaris Independen OBAT sejak 2024. Adapun, Dahlan Iskan merupakan mantan Menteri BUMN periode 2011-2014 sekaligus mantan bos Jawa Pos Group.
Dahlan merupakan lulusan dari Madrasah Aliyah Negeri, PSM Takeran, Magetan pada 1969. Selain itu, dia juga Komisaris Utama PT Wahana Semesta Merdeka sejak 2021, dan Komisaris PT Energi Thorium Indonesia sejak 2019.
Dahlan juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada 2009-2011. Pada 2009, dia juga merupakan Direktur PT Discorporindo dan Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo.
Perbesar
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) berecana melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/1/2025). Berdasarkan prospektus, OBAT akan menerbitkan saham sebanyak 170 juta (170.000.000) saham biasa dengan nominal sebesar Rp50 per saham dalam IPO.
Saham tersebut mewakili 28,33% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp330 hingga Rp350 per saham. Dana segar yang berpotensi diraup OBAT adalah maksimal sebesar Rp59,50 miliar.
Seiring dengan penawaran saham baru, OBAT juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 85 juta atau 19,77% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja di antaranya untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran.
Sementara itu, dana yang akan diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja yang antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi dan pengembangan pemasaran.
Untuk diketahui, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) membukukan laba bersih sebesar Rp12,80 miliar per Juni 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp4,31 miliar. Selain itu, penjualan OBAT tercatat Rp54,75 miliar, tumbuh dari Rp19,25 miliar pada periode yang sama 2023.
Setelah IPO, kepemilikan saham Machmud Lutfi Huzain di OBAT akan menjadi 35,83%, Amei Lisa Dita menjadi 32,35%. Selain itu, juga ada Narno Raharjo dengan kepemilikan saham menjadi 3,59%. Adapun, penjamin emisi efek dalam IPO OBAT adalah PT OSO Sekuritas Indonesia.