Sosok Hendri yang Lolos dari Kepungan Usai Tembak Anggota TNI, Pernah Terlibat Perampokan
BANGKA, KOMPAS.com - Hendri, eks anggota TNI AD, masih berstatus buron di wilayah Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Ia dinyatakan desersi pada 2023 saat bertugas di Korem Garuda Putih, Jambi.
Mahkamah Militer kemudian memberhentikan Hendri yang berpangkat terakhir sersan satu (sertu).
Selain dinilai desersi, Hendri juga diketahui terlibat perampokan di Palembang dan makelar penjualan tanah.
Usai diberhentikan dari dinas militer, keberadaan Hendri tak lagi diketahui.
"Tim melakukan pencarian supaya ditangkap dan menjalani hukumannya," kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, saat dihubungi, Selasa (14/1/2025) malam.
Jaka menjelaskan, proses penangkapan dilakukan secara persuasif agar tidak terjadi korban jiwa.
Namun, petugas juga bisa mengambil tindakan bahwa kondisinya sudah membahayakan.
"Jadi, bukan ditangkap hidup atau mati, tetapi akan dilumpuhkan kalau sudah membahayakan petugas," kata Jaka.
Keberadaan Hendri mulai terlacak pada Minggu (12/1/2025) malam.
Ketika itu, petugas Subdenpom menerima informasi dari istri siri Hendri. Diduga, ada pengancaman sehingga istri siri melapor kepada petugas.
Tim Subdenpom kemudian bergerak ke rumah yang dihuni Hendri. Namun, setibanya di lokasi, lampu langsung dimatikan. Dalam suasana gelap, Hendri tiba-tiba muncul sembari menodong pistol. Ia langsung menyandera Serma Rendi dan kabur menggunakan mobil.
Di tengah suasana genting, tim Subdenpom yang lain terpaksa mengalah demi menghindari korban jiwa.
"Kami berusaha menghindari jatuhnya korban," ungkap Jaka.
Adapun Hendri yang dalam perjalanan disopiri Serma Rendi sedang berkomunikasi dengan seseorang menggunakan ponselnya. Situasi tersebut dimanfaatkan Serma Rendi untuk pergi menyelamatkan diri.
Dalam kondisi tangan terikat, Serma Rendi berusaha menjauh, tetapi pistol menyalak dengan cepat. Salah satu peluru melukai bagian punggung Serma Rendi.
Ia kemudian dibawa ke rumah sakit oleh penghuni pesantren yang berada tak jauh dari lokasi penembakan. Sementara itu, Hendri melanjutkan pelariannya.
Keesokan harinya, mobil Fortuner yang digunakan untuk kabur ditemukan terparkir di halaman rumah warga di Tanjung Pandan.
Hendri yang melakukan penembakan terhadap rekannya kini telah menjadi tersangka.
Jaka menuturkan, Hendri telah berada di Belitung sejak tiga pekan lalu, tetapi baru diketahui belakangan.
"Datang ke Belitung untuk menemui istri siri dan kenalannya yang pernah bekerja sama sebelumnya," kata Jaka.
Selanjutnya, pada Senin (13/1/2025), keberadaan Hendri kembali terendus berada di rumah mertuanya di Kelurahan Parit.
Tim gabungan kemudian dikerahkan untuk pengepungan pada Selasa (14/1/2025) pagi hingga siang harinya.
Selama pengepungan, tim sempat melakukan komunikasi dengan Hendri, tetapi akhirnya ia menyelinap dan kabur melewati gorong-gorong di belakang rumah.
"Petugas harus berhati-hati karena yang bersangkutan memegang senjata api dengan ratusan amunisi," ujar Jaka.