Spesifikasi dan Keunggulan KRI Hampala 880 dan KRI Lumba-Lumba 881
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) resmi menambah dua kapal patroli cepat (PC) 60, yakni KRI Hampala 880 dan KRI Lumba-Lumba 881 pada Selasa (17/12/2024).
Dalam keterangan dari Mabes TNI AL, kapal produksi perusahaan industri pertahanan dalam negeri, PT Caputra Mitra Sejati, ini diklaim teruji menghadapi berbagai medan maupun cuaca.
"Nama Hampala dan Lumba-Lumba yang disematkan pada kapal ini memiliki makna mendalam, mencerminkan karakter tangguh, gesit, dan adaptif," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam amanatnya saat peresmian KRI Hampala 880 dan KRI Lumba-Lumba 881 di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa.
"Hampala yang merujuk pada jenis ikan air tawar melambangkan kekuatan dan daya juang yang tidak mudah menyerah. Dan KRI Lumba-Lumba menggambarkan kelincahan, kecerdasan, serta kemampuan navigasi yang luar biasa di lautan," tambahnya.
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA KRI Lumba-Lumba 881 yang akan ditempatkan di Lantamal XIII Tarakan sedang bersandar di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024) usai diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.
Kapal ini memiliki spesifikasi teknis mulai dari panjang 61,20 meter dan lebar 8,50 meter.
Kapal patroli cepat ini memiliki kecepatan maksimum 24 knot dan kecepatan jelajah 17 knot.
Ini berkat penggunaan mesin pendorong pokok sebanyak 2 unit MTU 20 V 4000 M 73 L (2050 RPM/3600 KW).
Dengan kecepatan maksimum 24 knot dan kelincahan yang dimiliki, kapal ini diklaim mampu memenuhi berbagai misi operasi, baik penegakan hukum di laut, infiltrasi, eksfiltrasi, maupun misi SAR.
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Penampakan KRI Hampala 880 (depan) dan KRI Lumba-Lumba 881 (belakang) sebagai dua armada kapal patroli cepat TNI AL terbaru, saat peresmian di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
Dari segi persenjataan, kapal ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu diperkuat dengan main gun 1 unit meriam kaliber 40 mm Marlin Ilos dan 2 unit mitraliur kaliber 12,7 mm Pindad, serta mampu beroperasi di berbagai medan maupun cuaca.
"Harapannya, kedua kapal ini dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan dengan kondisi yang baru ini diharapkan dapat menjaga kedaulatan maupun penegakan hukum di seluruh perairan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya masing-masing, yaitu di Papua dan di Kalimantan Utara," ungkap KSAL.