Strategi Axa Mandiri Garap Bisnis pada 2025
Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Axa Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) melihat potensi pasar asuransi masih menjanjikan pada 2025.
Presiden Direktur Axa Mandiri Handojo G. Kusuma mengungkapkan pada periode 2025 industri asuransi harus siap menghadapi perubahan dengan beradaptasi pada kebutuhan pasar yang terus berkembang. Pada saat yang sama tingkat daya beli masyarakat tengah mengalami tekanan. Untuk itu, perusahaan asuransi perlu mencari solusi kreatif untuk menjaga daya tarik produk asuransi.
“Axa Mandiri sendiri melihat potensi pasar asuransi yang cukup menjanjikan pada tahun depan,” kata Handojo kepada Bisnis pada Rabu (13/12/2024).
Lebih lanjut, Handojo mengatakan pada tahun depan pihaknya akan terus melanjutkan strategi “Orchestrate the Ecosystem”. Langkah yang dilakukan yakni dengan mengoptimalkan penetrasi dalam ekosistem Bank Mandiri dan sinergi dengan sesama perusahaan dalam captive. Strategi ini diyakini meningkatkan pertumbuhan ritel khususnya ekspansi emerging customer melalui direct distribution dan pemberdayaan agen laku pandai serta akselerasi solusi asuransi yang terintegrasi dengan aset digital Bank Mandiri.
Sedangkan dari aspek produk dan layanan, Handojo mengatakan, Axa Mandiri terus fokus mengembangkan solusi asuransi yang adaptif dengan kebutuhan masyarakat saat ini dengan menawarkan produk berdasarkan segmen masyarakat. Produk yang dirancang seperti Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera yang dapat menjadi solusi untuk mengantisipasi peningkatan biaya pendidikan anak kedepannya.
“Terkait daya beli masyarakat, kami melihatnya sebagai peluang dengan menghadirkan produk-produk yang lebih terjangkau sesuai kebutuhan dan kemampuan, seperti produk-produk asuransi inklusif kami, yaitu Asuransi Mandiri Jiwa Terlindungi (Si Jitu), Asuransi Mandiri Mikro Sejahtera (MMS) and Asuransi Mandiri Penuh Cinta Syariah (Si Peci),” kata Handojo.
Potensi ini didukung dengan jumlah penduduk yang tinggi dan persentase penetrasi asuransi yang masih tergolong rendah yaitu pada 6,8% menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk Januari-September 2024.
Pada saat yang sama, Handojo mengatakan perusahaan terus meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program-program literasi dan edukasi bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lain seperti asosiasi dan regulator. Menyadari pentingnya peranan edukasi dalam rangka meningkatkan pemahaman perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko setiap kelompok masyarakat, Axa Mandiri aktif melaksanakan kegiatan literasi keuangan serta inklusi kepada masyarakat.
“Melalui berbagai kegiatan bersama berbagai mitra, seperti dengan beberapa rumah sakit, UMKM, Lembaga pendidikan, penyandang disabilitas, dan instansi lainnya di berbagai kota,” katanya.
Dikutip dari laporan keuangan per September 2024 di website Axa Mandiri, pendapatan premi perusahaan secara keseluruhan mencapai sebanyak Rp8,25 triliun yang mana turun 6,54% secara tahunan (year on year/yoy). Namun demikian, jumlah pendapatan secara total masih mengalami kenaikan 1,64% yoy menjadi Rp11,03 triliun dari sebelumnya Rp10.9 triliun. Ini didukung oleh hasil investasi perseroan yang mana mengalami kenaikan menjadi Rp2,54 triliun, naik 34,81% dari sebelumnya Rp1,88 triliun per September 2023.