Suasana Jelang Pembongkaran Makam Bayi Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Areanya Dipasangi Tenda

Suasana Jelang Pembongkaran Makam Bayi Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Areanya Dipasangi Tenda

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim forensik dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah hadir di makam bayi yang diduga tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Selasa (17/12/2024).

Saat ini, pukul 09.42 WIB, proses ekshumasi belum dimulai karena pihak kepolisian masih menunggu kehadiran pihak keluarga bayi. Ibu bayi baru saja tiba di lokasi.

Sementara, lokasi makam bayi sudah ditutup dengan tenda putih berukuran kurang lebih 3x3 meter. Makam ini berada di tempat pemakaman umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara.

Selain lima orang dari tim forensik, terlihat juga Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Muhammad Firdaus dan jajaran dari Polsek Cempaka Putih, serta Polsek Cilincing di lokasi.

Komisioner KPAI Jasra Putra juga terlihat meninjau langsung di lokasi.

Sebelumnya, pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di RS Islam Cempaka Putih setelah membandingkan kondisi bayi yang ia lihat saat mengadzani dengan jasad bayi yang dimakamkan.

Peristiwa ini bermula ketika istri MR, FS (27), melahirkan pada 16 September 2024 pukul 09.05 WIB.

Pada sore hari, bayi mengalami kondisi kritis, dan MR diminta untuk menandatangani surat tanpa sempat membacanya.

"Katanya, ‘Pak tanda tangan dulu aja, Pak’. Ini surat izin untuk memasang oksigen," ucap MR.

Pada 17 September 2024, MR menerima kabar bahwa bayinya telah meninggal dunia.

Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dibungkus kain kafan, sehingga MR dan istrinya tidak sempat melihat tubuh anak mereka.

Keesokan harinya, keluarga memutuskan untuk membuka makam bayi di TPU Cilincing karena FS belum pernah melihat anaknya.

Saat makam dibongkar, MR mengaku terkejut melihat jasad bayi yang berbeda dari yang dia adzani.

"Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm," jelas MR.

MR kemudian meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit, tetapi pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi yang tertukar.

Mediasi telah dilakukan tiga kali, tetapi hingga saat ini belum mencapai kesepakatan.

Sumber