Survei Indikator Politik: Supian Suri Lebih Populer dari Imam Budi Hartono pada Pilkada Depok
DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2 Supian Suri menjadi sosok paling populer dibandingkan kontestan lain pada Pilkada Kota Depok 2024.
Hal itu terlihat dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 3-12 Oktober 2024.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis Rabu (30/10/2024), sebanyak 70 persen responden mengaku mengenal sosok Supian. Dari jumlah tersebut, sekitar 83,5 persen menyukainya.
Tingkat popularitas Supian itu mengungguli calon wali kota Depok pesaingnya, Imam Budi Hartono.
Menurut survei yang sama, sebanyak 68,3 persen responden mengetahui sosok Imam. Sementara, sebanyak 79,4 persen responden mengaku suka dengan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sementara, sebanyak 54,1 persen responden mengaku mengenal calon wakil wali kota pendamping Imam, Ririn Farabi Arafiq. Lalu, responden yang menyukai Ririn sebanyak 79,4 persen.
Selanjutnya, calon wakil wali kota pendamping Supian, Chandra Rahmansyah, dikenal sebanyak 24,6 persen responden. Dari jumlah tersebut, 83,3 persen menyukai Chandra.
"Saat ini, tingkat popularitas Supian Suri berada di posisi atas (70 persen), diikuti Imam Budi Hartono (68,3 persen), Ririn Farabi Arafiq (54,1 persen), dan Chandra Rahmansyah (24,6 persen)," ungkap Direktur Utama Indikator Politik Indonesia Fauny Hidayat dalam keterangannya, Rabu.
Fauny mengatakan, popularitas merupakan hal dasar dalam politik elektoral. Menurutnya, pemilih tidak mungkin memilih calon kepala daerah yang tidak dikenal.
"Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Oleh karena itu, populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif," ujar Fauny.
Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 3-12 Oktober 2024. Survei melibatkan 400 warga Depok yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Responden yang dipilih adalah yang mempunyai hak pilih dalam pilkada, yakni yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Melalui metode itu, toleransi kesalahan atau margin of error survei kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.