Survei Litbang Kompas: 36,5 Persen Responden Belum tentukan Pilihan karena Tunggu Debat Terakhir Pilkada Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan, 17,3 persen responden belum menentukan pilihannya untuk Pilkada 2024 Jakarta.
Alasan mereka belum menentukan pilihannya cukup beragam. Faktor masih menunggu proses kampanye atau menunggu debat selesai paling mendominasi, yakni 36,5 persen.
Debat Pilkada Jakarta tinggal tersisa satu kali lagi yang akan digelar pada 17 November 2024.
"Masih menunggu proses kampanye dan/atau debat selesai 36,5 persen," demikian hasil survei Litbang Kompas terbaru, dikutip Kompas.com, Selasa (5/11/2024).
Ada juga 19,3 persen responden yang mengaku belum menentukan pilihannya dengan alasan tidak ada calon gubernur yang sesuai dengan keinginan mereka.
Kemudian, 11 persen responden belum menentukan pilihannya karena masih menunggu saran dari orang yang dipercaya, dan 7,2 persen responden belum menentukan pilihannya lantaran tidak percaya cagub-cawagub yang ada.
Selanjutnya, 4,7 persen menyatakan belum menentukan pilihannya karena belum tahu visi-misi kontestan, 2,3 persen responden masih belum kepikiran menentukan pilihan, dan 2,2 persen responden mengaku masih bingung dengan pilihannya.
Selain itu, 2,2 persen responden menyatakan rahasia, 1,8 persen responden belum paham kontestan, 1,4 persen responden tak mau ikut urusan politik, dan 0,9 persen responden belum menentukan karena tidak yakin pilkada akan berjalan jujur dan adil.
Terakhir, 0,9 persen responden belum menentukan pilihannya dengan alasan tidak mendapatkan keuntungan dari kontestan, 0,9 persen responden menyatakan belum mengetahui kinerja kontestan, lainnya 2,7 persen, dan tidak tahu sebesar 6,4 persen.
Survei yang digelar dari 20-25 Oktober 2024 ini menggunakan metode wawancara tatap muka.
Jumlah responden yakni 800 orang yang dipilih acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Dengan metode itu, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini juga dibiayai sepenuhnya oleh PT Kompas Media Nusantara.