Survei Litbang Kompas Pilgub Sumsel 2024: Paslon Diminta Benahi Persoalan Infrastruktur dan Kestabilan Harga Sembako
\
KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas Pilkada Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan beberapa pemetaan persoalan yang paling penting untuk diselesaikan.
Setidaknya ada lima persoalan Sumsel yang mendapatkan persentase tinggi dari responder.
Permasalahan utama yang menjadi sorotan untuk bisa segera diselesaikan di Provinisi Sumatera Selatan adalah masalah infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur masuk ke survei kategori pertama yang harus diselesaikan yaitu sebesar 45,2 persen.
Kedua, menjaga kestabilan harga sembako sebesar 34,2 persen. Dilanjutkan ketiga, mengentaskan kemiskinan sebesar 28,6 persen.
Keempat mengatasi pengangguran atau kurangnya lapangan pekerjaan sebesar 27,2 persen. Kelima, memenuhi kebutuhan hidup dasar warga yaitu sandang, papan, pangan, air bersih sebesar 26,1 persen.
Peneliti Senior Litbang Kompas Toto Suryaningtyas melihat dari lima persoalan paling penting ini memang sudah biasa menjadi perhatian tidak hanya di Sumatera melainka juga di wilayah lain.
"Ada harapan tinggi, karena faktanya memang jalan-jalan antara kabupaten banyak yang rusak," ujarnya dalam Obrolan News Room, Jumat (15/11/2024).
Selain itu, mayoritas responder berada di kelas menengah sehingga tidak heran problem ekonomi menjadi lebih dominan.
Diketahui, pada Pilkada Sumsel ada tiga paslon cagub-cawagub yang berlaga, yaitu
Paslon nomor urut 1, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) diusung Partai Nasdem, Demokrat, Perindo, PBB, PSI, PKS.
Paslon nomor urut 2, Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (ERA) diusung PDI-P
Paslon nomor urut 3, Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati) Diusung Gerindra, Golkar, PAN, Hanura, PKB, Garuda, Gelora, PKN, PPP
Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 2-7 November 2024.
Sebanyak 400 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Sumatera Selatan.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, “margin of error” penelitian +/- 4,90 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).