Survei Litbang Kompas Pilkada Jateng 2024: Pemilih Usia Muda Cenderung Pilih Andika-Hendi, Pemilih Usia Tua Condong ke Luthfi-Taj Yasin

Survei Litbang Kompas Pilkada Jateng 2024: Pemilih Usia Muda Cenderung Pilih Andika-Hendi, Pemilih Usia Tua Condong ke Luthfi-Taj Yasin

KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng) 2024 menunjukkan bahwa pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi cenderung dipilih oleh pemilih berusia muda, kelas menengah ke atas, dan berpendidikan tinggi.

Sementara lawannya, justru berkebalikan, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen cenderung dipilih oleh pemilih berusia tua, kelas menengah bawah, dan berpendidikan rendah.

Adapun pemilih muda yang condong pada pasangan Andika-Hendi yakni Gen Z (kelahiran 1997-2012) dan Gen Y (kelahiran 1981-1996). Untuk Baby Boomers (kelahiran 1946-1964) hasilnya seri.

Istimewa KARYA SENI Mural karya seniman jalanan profesional bergambar wajah Ahmad Luthfi mantan Kapolda Jawa Tengah yang juga sebagai calon gubernur Jawa Tengah dengan nomer urut dua mulai terlihat bermunculan di titik strategis Kota Brebes, Jumat 25 Oktober 2024. Survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jateng 2024 ini dilakukan pada 15-20 Oktober 2024.

Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jateng.

Dalam "cross elektabilitas by generasi", sebesar 36,2 persen responden Gen Z memilih pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, sementara untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin sebesar 25,5 persen, dan 34,5 persen menjawab tidak tahu atau belum menentukan.

Untuk pemilih Gen Y pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebesar 30,7 persen, Ahmad Luthfi-Taj Yasin sebesar 28,6 persen, dan 38,7 persen responden menjawab tidak tahu atau belum menentukan.

Instagram/KPU Jawa Tengah Jadwal debat cagub-cawagub Pilkada Jateng 2024.

Pada "cross elektablitas by SES (Kelas Sosial Ekonomi)", pemilih paslon Andika-Hendi didominasi oleh kelompok masyarakat atas sebesar 47,8 persen responden, sementara pasangan Luthfi-Taj Yasin 21,7 persen, dan 30,5 persen menjawab tidak tahu/belum menentukan.

Sementara pada "cross elektablitas by level pendidikan", 32,4 persen responden dari pemilih tingkat pendidikan tinggi memilih paslon Andika-Hendi, untuk Luthfi-Taj Yasin sebesar 29,7 persen, dan 29,8 persen menjawab tidak tahu atau belum menentukan.

Peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas mengatakan, terjadinya perbedaan mencolok pada segmen pemilih paslon Andika-Hendi dengan Luthfi-Taj Yasin lebih kepada faktor selera kelompok umur.

"Tidak ada kecenderungan mutlak kelompok umur mempengaruhi pilihan. Kecenderungannya relatif bukan mutlak," katanya sat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/11/2024).

"Kalau ditanya kenapa (berbeda pilihan), sebabnya lebih kepada gejala berbagai macam citra yang diserap oleh kelompok-kelompok umur itu sendiri," sambung dia.

KOMPAS.com/Egadia Birru Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa saat memberikan keterangan, Jumat (30/8/2024).Selain soal kualitas cagub/cawagubnya, baik dari segi kecerdasan, pendidikan dan seterusnya, faktor tampilan fisik juga berpengaruh dalam seseorang memilih paslon di Pilkada Jateng 2024.

Dari 569 responden yang ditanya, ada 14,9 persen responden yang memilih cagub/cawagub lantaran tampilan fisiknya (ganteng, gagah, dan berwibawa). Sementara untuk faktor kualitas cagub/cawagub sebesar 20 persen.

"Itu wajarlah, di mana-mana juga begitu. Tapi kan itu harus sesuai, misal fisikmu bagus, harus punya kemampuan leadership, pengalaman, kepemimpinan, integritas, dan kejujuran," ungkap dia.

"Dalam pemilu lucu-lucuan juga ada, ibu-ibu milih yang itu daripada yang itu, gitu," imbuhnya.

Perlu diketahui, survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Tengah.

Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,1 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Sumber