Survei Litbang Kompas Pilkada Jateng 2024: Selain Kualitas Paslon, Tampilan Fisik Jadi Alasan Warga Tentukan Pilihan
KOMPAS.com - Bagi warga Jawa Tengah, kualitas cagub/cawagub tidak selalu menjadi alasan utama dalam menentukan pilihan di Pilkada 2024. Salah satu alasan utama lain adalah tampilan fisik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Hal ini terungkap dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada 2024. Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Tengah.
Pertama-tama, responden ditanya seandainya Pilkada dilakukan saat ini, siapa paslon yang akan mereka pilih, paslon nomor urut 1 Andika Perka-Hendra Prihadi atau paslon nomor urut 2 Ahmad Lufi-Taj Yasin.
Sebanyak 569 responden telah menentukan pilihan. Masing-masing mengungkapkan satu alasan utama kenapa memilih paslon itu.
Hasilnya, ada lebih dari sembilan alasan utama berbeda yang menjadi dasar pertimbangan.
Sekitar 20 persen responden memilih karena melihat kualitas pasangan cagub/cawagub, termasuk kepintaran dan latar belakang pendidikan.
Alasan utama berikutnya adalah tampilan fisik cagub/cawagub yang meliputi ketampanan, gagah, berwibawa, dan sebagainya. Ada 14,9 persen responden yang menyebut alasan ini.
Kemudian pengalaman cagub/cawagub dalam pemerintahan menempati urutan ketiga dengan (12,7 persen).
Integritas moral cagub/cawagub yang meliputi tidak korupsi, jujur, adil menempati urutan keempat dengan 8,5 persen. Sementara faktor partai pengusung berada di urutan kelima, dengan 7,6 persen.
Peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas mengatakan, tampilan fisik menjadi faktor penentu seseorang menentukan pilihan dalam Pilkada adalah sesuatu yang wajar.
“Secara fisik, ibu-ibu lebih suka lihat yang kekar dari pada yang biasa,” kata Toto dihubungi melalui telepon, Minggu (3/11/2024).
Kendati begitu, tampilan fisik tersebut juga harus ditunjang atau sesuai dengan pengalaman, kemampuan kepemimpinan, integritas, kejujuran, dan lain sebagainya.
“Kalau misalnya fisik bagus tetapi pernah terlibat suatu kasus atau ada pemberitaan negatif seperti selingkuh, pasti ibu-ibu enggak suka (dan tidak akan memilih paslon seperti itu),” kata Toto.
Toto mengatakan, karena dua paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada Jateng sama-sama berlatarbelakang aparat negara, wajar jika masyarakat membanding-bandingkan dengan hal-hal yang tidak biasa seperti tampilan fisik.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,1 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.