Survei Litbang Kompas: Toleransi Era Prabowo Raih Kepuasan Tertinggi
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan survei Litbang Kompas, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Prabowo-Gibran di bidang politik dan keamanan mencapai 85,8 persen.
Salah satu indikator utama yang mendapat apresiasi tinggi adalah keberhasilan pemerintah dalam membangun sikap menghargai perbedaan, yang mencapai 88,6 persen.
Peneliti Litbang Kompas Andreas Yoga Prasetyo mengatakan, pemerintah sejak 2022 telah mencanangkan tahun toleransi. Hal ini diduga mendorong tingginya kepuasan publik dalam hal menghargai perbedaan.
"Kalau kita lihat menghargai perbedaan itu di pemerintahan sebelumnya, sejak 2022 itu pemrintah mencanangkan tahun toleransi. Kemudian diikuti oleh gerakan literasi beragama. Kemenag lebih aktif di situ," ujar Andreas dalam paparan hasil survei "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran" kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2025).
Dia menyebut kondisi berbeda dengan tahun 2019. Kala itu, politik identitas yang memecah sangat mengganggu stabilitas.
Hal tersebut membuat survei di bidang politik dan keamanan sempat mengalami penurunan dari 66,8 persen pada Maret 2019 menjadi 64,4 di Oktober 2019.
"Di momen politik di tahun 2019, politik identitas yang memecah itu sangat mengganggu stabilitas. Bulan Oktober 2019 kita survei turun. Salah satu alasannya politik identitas yang membelah masyarakat," ungkapnya.
Pemerintah pun melakukan antisipasi agar politik identitas tidak terulang pada pemilu 2024. Salah satunya dengan mendorong moderasi bergama.
"Dua tahun sebelumnya melakukan literasi moderasi. Sehingga di pemilu dan pilkada 2024 relatif lebih aman," tuturnya.
Dalam survei tersebut, tingkat kepuasan indikator lain dalam bidang politik dan keamanan juga terlihat cukup tinggi. Di antaranya, indikator menjamin kebebasan berpendapat 83,7 persen.
Selanjutnya, indikator membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan 83,4 persen.
Kemudian, menjamin rasa aman warga dari tekanan, ancaman, dan kejahatan, baik di dalam dan luar negeri, termasuk TKI/TKW sebanyak 77 persen.
Terakhir, menangani konflik antar kelompok, gerakan separatis, dan sebagainya sebesar 72,5 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan dari tanggal 4-10 Januari 2025.
Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dengan “margin of error” penelitian +/- 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).