Survei LSI Denny JA: Mesin KIM Plus Kurang Efektif di Jakarta untuk Menangkan RK-Suswono
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, efektivitas Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam mendukung Ridwan Kamil (RK) dan Suswono di Jakarta dinilai kurang memadai.
"Mesin partai KIM Plus kurang efektif di Jakarta," ucap Direktur LSKP-LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Jumat (1/11/2024).
Sunarto menjelaskan bahwa banyak pemilih dari partai-partai dalam koalisi seperti PKS, Golkar, PKB, Demokrat, PPP, dan Nasdem cenderung memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno daripada pasangan yang diusung partai mereka sendiri.
Sementara itu, untuk PDIP, mayoritas anggotanya justru mendukung pasangan yang diusung partainya, yaitu Pramono-Rano.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi RK dan Suswono untuk mengidentifikasi penyebab mengapa pemilih dari partai pengusung mereka sendiri, yaitu Golkar untuk Ridwan Kamil dan PKS untuk Suswono, lebih banyak memilih Pramono dan Rano Karno.
"Ini menjadi pekerjaan besar bagi Ridwan Kamil-Suswono. Mengapa pemilih dari partai pengusungnya sendiri, Golkar (Ridwan Kamil) dan PKS (Suswono), lebih banyak memilih Pramono dan Rano Karno," ujar Sunarto.
Sebelumnya, diberitakan bahwa elektabilitas RK-Suswono bersaing ketat dengan Pramono-Rano. Berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas RK-Suswono tercatat sekitar 37,4 persen, sementara Pramono-Rano di angka 37,1 persen. Adapun Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 4,0 persen.
Survei ini melibatkan 800 responden yang merupakan warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Penarikan datanya menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen, di mana setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.
Pengambilan data dilakukan secara tatap muka menggunakan instrumen kuesioner.