Susie Wiles Akan Jadi Wanita Pertama yang Jabat Kepala Staf Gedung Putih
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan Susie Wiles, salah satu manajer kampanyenya, akan menjadi Kepala Staf Gedung Putih dalam pemerintahan barunya. Salah satu orang kepercayaan yang membantu Trump memenangkan pilpres AS itu dipercaya memegang posisi puncak di Gedung Putih.
Penunjukan ini, seperti dilansir AFP, Jumat (8/11/2024), merupakan yang pertama dari apa yang diperkirakan akan menjadi rentetan pengumuman, yang disampaikan Trump menjelang kembalinya mantan presiden itu ke Gedung Putih.
Wiles akan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Kepala Staf Gedung Putih.
"Susie Wiles baru saja membantu saya mencapai salah satu kemenangan politik terbesar dalam sejarah Amerika, dan merupakan bagian integral dari kesuksesan kampanye saya pada tahun 2016 dan tahun 2020," ucap Trump dalam pernyataannya pada Kamis (7/11) waktu setempat.
"Susie itu tangguh, cerdas, inovatif, dan dikagumi serta dihormati secara universal. Saya tidak memiliki keraguan bahwa dia akan membuat negara kita bangga," sebutnya.
Sejak mengalahkan capres Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Haris, dalam pilpres 5 November kemarin, Trump yang dinaungi Partai Republik ini mengasingkan diri di klub Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.
Menurut empat sumber yang dikutip AFP, dia sedang mempertimbangkan sejumlah besar tokoh untuk menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan barunya nanti. Banyak dari tokoh yang dipertimbangkan Trump merupakan wajah-wajah yang sudah dikenal dari masa kepresidenannya tahun 2017-2021 lalu.
Dua sumber menuturkan bahwa Wiles, yang merupakan ahli strategi politik yang sudah sejak lama tinggal di Florida, dipandang sebagai sosok yang dapat dipercaya dan mendapat pujian karena membantu mewujudkan keberhasilan Trump kembali ke Gedung Putih.
Simak Video ‘Kamala Banyak yang Merasa Kita Masuk Masa Gelap, Saya Harap Tak Terjadi’
[Gambas Video 20detik]
Saksikan Live DetikPagi
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Jabatan Kepala Staf Gedung Putih biasa dijuluki sebagai "penjaga gerbang" untuk Presiden AS dan biasanya memiliki pengaruh yang besar. Sebagai Kepala Staf Gedung Putih, Wiles akan mengelola para staf Gedung Putih, mengatur waktu dan jadwal Presiden AS dan menjaga komunikasi dengan departemen-departemen pemerintahan dan jajaran anggota parlemen.
Trump lebih memilih Wiles dibandingkan mantan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, seorang anggota parlemen dari Partai Republik yang mewakili negara bagian California dan merupakan orang dekat Trump, yang disebut sering berkunjung ke Mar-a-Lago.
Sejumlah sumber menyebut McCarthy dan Brooke Rollins, yang merupakan mantan pelaksana tugas (Plt) Dewan Kebijakan Domestik Trump, juga sempat dipertimbangkan menempati jabatan puncak di Gedung Putih itu.
Mantan Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, yang pernah menjabat Plt kepala intelijen dalam pemerintahan Trump sebelumnya dan mendampinginya saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di New York baru-baru ini, dilaporkan sedang dipertimbangkan menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) AS.
Senator Republikan, Bill Hagerty, yang merupakan mantan Duta Besar AS untuk Jepang, menurut para sumber, juga dipertimbangkan untuk jabatan tersebut. Saat ditanya oleh CNN soal rumor dirinya menjadi Menlu, Hagerty menjawab "Saya akan menyerahkan spekulasi tersebut kepada para spekulan."
Simak Video ‘Kamala Banyak yang Merasa Kita Masuk Masa Gelap, Saya Harap Tak Terjadi’
[Gambas Video 20detik]
Saksikan Live DetikPagi