Suswono: Guru Jangan Dibebani Administrasi yang Berat
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono ingin guru di Jakarta tidak dibebankan adminsitrasi yang berat.
Sebab hal itu bakal membuat guru tidak fokus pada tugasnya memberikan pengajaran kepada siswa-siswi.
"Guru jangan dibebani adminsitrasi-konsentrasi yang sangat memberatkan, sehingga konsentrasi dia untuk mendidik anak-anak berkurang," kata Suswono dalam debat Pilkada Jakarta 2024 di Ancol, Minggu (27/10/2024).
Selain pengurangan beban administrasi kepada guru, Suswono mengatakan perlu juga upaya peningkatan kesejahteraan guru. Suswono menyebut hak itu tidak terlepas dari proses pendidikan.
Suswono berjanji bakal menyederhanakan proses administrasi yang mesti diselesaikan oleh para guru, serta memberikan peningkatan terhadap kualitas guru.
"Memang tentu, karena ini pendidikan, guru-gurunya harus disejahterkan karena itu bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan. Dan sekali lagi kualitas guru harus kita tingkatkan agar kemampuan mereka menjadi (sesuai) standar," tambah Suswono.
Untuk diketahui, debat kedua Pilkada Jakarta bakal diselenggarakan hari ini, Minggu (27/10/2024). Debat kali ini mengangkat tema "Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial".
Tema tersebut dipecah ke dalam sub tema yang terdiri sebagai berikut
Infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima
Pendidikan dan kesehatan
Penanganan ketimpangan sosial
Pembangunan ekonomi digital dan UMKM
Pariwisata dan ekonomi kreatif Inflasi bahan pokok.
Debat kedua Pilkada Jakarta 2024 berlangsung malam ini, dimulai pukul 19.00 WIB, di Beach City International Stadium (BCIS), Pademangan, Ancol, Jakarta Utara.
Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu pasangan calon nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono yang didukung Partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, dan Garuda.
Kemudian pasangan calon nomor urut 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju lewat jalur independen.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno yang didukung oleh PDI-P dan Partai Hanura.