Tak Ada Polisi di Pos Pantau Saat Terjadinya Tawuran di Bassura
JAKARTA, KOMPAS.com - Pos Pantau di sekitar Mall Bassura, Jenderal Basuki Rachmat, Jakarta Timur, tak ada polisi saat terjadinya tawuran, Kamis (2/1/2025) dini hari.
Pos pantau itu didirikan polisi usai terjadinya tawuran di Bassura pada Januari 2024.
"Nah yang malam kedua (tahun baru) sepi, mungkin pada capek jadi kecolongan, di sana kok bisa menyerang, warga masalahnya apa enggak mengerti," ucap Sugianto (60) warga RT 06 Cipinang Besar Utara, saat ditemui, Minggu (5/1/2025).
Sugianto tinggal di dekat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Jalan Jenderal Basuki Rachmat.
Menurut dia, saat malam tahun baru di sekitar Mall Bassura dijaga oleh sejumlah aparat untuk mengantisipasi tawuran.
"Tahun barunya itu (pos pantau) sudah penuh penjagaan ada polisi, ada Brimob juga, terus dari Satpol PP, semua dari PPSU sampai lurahnya ikut jaga semaleman," ungkap Sugianto.
Namun, saat Kamis dini hari polisi tak terlihat berjaga di lokasi. Begitu tawuran di Bassura pecah, polisi baru mendatangi lokasi.
Polisi sempat menembakan gas air mata untuk membubarkan warga yang tawuran.
"Warga sana itu melawan semua, makanya mungkin saking kesalnya kali polisi kan dilempari botol kaca akhirnya dikeluarkan itu gas air mata, lalu pada mundur," ucap Sugianto.
Sebelumnya, aksi tawuran antarwarga kembali pecah di Jalan Basuki Rahmat , Jatinegara. Satu orang meninggal dunia karena terkena sabetan senjata tajam.
"Menerima informasi tentang adanya orang meninggal karena tawuran di RS Premier Jatinegara sekira pukul 02.00 WIB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary melalui keterangan tertulis, Kamis (2/1/2025).
Saat itu petugas Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Jatinegara langsung mengecek korban yang berada di IGD.
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban diantar temannya yang mengaku menjadi korban pembegalan.
"Korban masuk ke RS Premier Jatinegara pukul 00.55 WIB dengan diantar oleh saksi E yang menurut keterangannya orang tersebut adalah korban begal. Kemudian diterima oleh saksi US untuk selanjutnya dibawa ke ruang IGD RS Premier Jatinegara," ungkapnya.
Namun, pukul 01.05 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Jaga Premier Jatinegara.
"Dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga pukul 01.05 WIB. Sekitar pukul 04.00 WIB jenazah korban dibawa Ke RS Polri guna pemeriksaan lebih lanjut," ungkap dia.