Tak Dapat Formasi PPPK 2024, Puluhan Guru Honorer di Demak Datangi Kantor DPRD

Tak Dapat Formasi PPPK 2024, Puluhan Guru Honorer di Demak Datangi Kantor DPRD

DEMAK, KOMPAS.com – Puluhan guru yang tergabung dalam Paguyuban Guru Tak Tetap dan Pendidik Tak Tetap (GTT PTT) mendatangi kantor DPRD Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025).

Kedatangan mereka bertujuan meminta penyelesaian terkait permasalahan pasca pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru tahap pertama tahun 2024.

Para guru honorer yang sudah terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau berstatus prioritas ini mengeluhkan tidak mendapatkan formasi.

Ketua Paguyuban GTT PTT Demak, Agus Maimun, menyebutkan bahwa ratusan guru yang berstatus R3 tidak lolos seleksi PPPK tahap pertama.

“Masih tersisa 91 guru PAI (Pendidikan Agama Islam), 192 guru kelas, dan kurang lebih 79 guru teknis yang ada di lingkungan sekolah,” kata Agus di kantor DPRD Demak.

Agus juga mengingatkan keputusan Komite 1 DPD RI bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) serta BKN yang telah disahkan DPR RI pada 2024.

Keputusan tersebut menyatakan bahwa semua tenaga non-ASN yang terdaftar di database BKN akan diangkat menjadi ASN PPPK.

Namun, menurut Agus, setelah seleksi tahap pertama, pendaftaran tahap kedua tidak dimaksimalkan sehingga masih banyak guru yang belum mendapatkan formasi.

Ia meminta DPRD Demak menjadi mediator dengan pemerintah daerah untuk memperjuangkan pengangkatan penuh guru honorer yang sudah mengikuti seleksi.

“Prioritaskan kepada semua guru honorer yang menjadi peserta seleksi PPPK dan sudah masuk database BKN,” tegas Agus.

Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata, menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun namun belum lolos seleksi PPPK.

“Hari ini saya melihat teman-teman guru yang pengabdiannya lebih dari 20 tahun, sementara mereka belum masuk ke PPPK. Kita perjuangkan,” ujar Zayinul.

Ia juga mengakui bahwa formasi seleksi PPPK tahap pertama tahun 2024 masih jauh dari harapan para guru honorer.

“Sesuai informasi, formasi yang diselenggarakan kemarin memang masih jauh dari ketentuan guru-guru yang diharapkan. Nanti saya minta agar ke depan formasi-formasi itu disesuaikan dengan kebutuhan hari ini,” jelasnya.

Zayinul berjanji akan mengupayakan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini, termasuk melalui optimalisasi formasi yang belum terpakai.

“Mudah-mudahan ada terobosan baru. Pernah ada dulu, optimalisasi bisa dilakukan. Jadi, formasi-formasi yang belum terpakai bisa digunakan untuk guru wiyata yang sudah lama mengabdi,” tutup Zayinul.

 

Sumber