Tak Mau Ikut Campur Konflik JK dan Agung Laksono di PMI, Golkar: Itu Urusan Kemanusiaan
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji menyatakan, pihaknya tak mau ikut campur konflik antara dua kader seniornya, Jusuf Kalla dan Agung Laksono, soal kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI).
Ia mengatakan, partai politik (parpol) sebaiknya tidak cawe-cawe dalam perkara organisasi kemanusiaan.
“Itu kan urusan darat tidak bisa ke bawa ke laut, urusan laut tidak bisa ke bawa ke darat,” ujar Sarmuji dihubungi Kompas.com, Rabu (11/12/2024).
Baginya, lebih baik urusan PMI diselesaikan sendiri di internalnya.
Golkar tak mau ikut campur meskipun yang berkonflik adalah dua politisi seniornya.
“Karena itu urusan PMI yang berbasis kemanusiaan, kami partai politik tidak berani berkomentar lebih jauh. Biar diselesaikan secara internal organisasi,” sebut dia.
“Itu kan urusan kemanusiaan nanti kalau kita ikut-ikut malah ruwet,” sambung Sarmuji.
Diketahui Agung Laksono terpilih menjadi Ketua PMI dari musyawarah nasional (munas) tandingan.
Sementara, Kalla dinyatakan kembali menjadi Ketua PMI setelah Munas ke 22 yang berlangsung di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Kalla pun telah melaporkan ke polisi tindakan yang dilakukan Agung Laksono. Ia menganggap langkah merebut kursi ketua PMI itu ilegal.
Sementara, Agung Laksono menanggapi dengan santai laporan itu. Ia menganggap semua orang berhak memberikan laporan.
Namun, ia menekankan tak ada tindakan kriminal dalam proses tersebut. Baginya, dualisme kepemimpinan di PMI adalah urusan organisasi.