Tak Perlu ke Kantor Camat, Layanan Publik di Wawonii Cukup Lewat WA

Tak Perlu ke Kantor Camat, Layanan Publik di Wawonii Cukup Lewat WA

Kemajuan teknologi dan kehadiran akses internet turut mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan publik. Kemudahan ini bahkan tak hanya dirasakan oleh masyarakat perkotaan saja, melainkan juga mereka yang tinggal di daerah pelosok, seperti di Kecamatan Wawonii Timur Laut, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Camat Wawonii Timur Idham Mahalik mengungkapkan sebelum ada akses internet di wilayahnya, seluruh pelayanan publik di kecamatan masih dilakukan secara manual.

"Kalau kecamatan Wawonii Timur Laut, awal-awal saya menjadi camat memang di sini tidak ada jaringan sama sekali. Kita buta jaringan," kata Idham kepada detikcom beberapa waktu lalu.

"Dulu sebelum kita bekerja berbasis aplikasi, apalagi khususnya di pelaporan keuangan, itu semua masih manual," lanjutnya.

Bahkan saat pelayanan publik sudah mulai berbasis online, Idham mengatakan pihaknya masih mengalami kendala lantaran belum tersedianya akses internet yang memadai. Oleh karena itu, pegawainya harus menempuh perjalanan sekitar 40 menit ke Langara untuk mengakses jaringan.

"(Saat pelayanan) sudah berbasis aplikasi, itu yang sibuk operator. Tapi, operator saya kadang terpisah, dia di Langara, saya di sini. Itupun saya biasa di kantor camat, paling 5 menit atau 10 menit. Jadi, dia kadang dua minggu tidak pernah ke sini," paparnya.

Akses Internet Pangkas Waktu Pelayanan Publik

Namun, Idham mengatakan kendala tersebut sudah tak lagi dirasakan berkat hadirnya bantuan BAKTI AKSI (Akses Internet) dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di tahun 2021.

"Waktu itu ada masuk bantuan dari BAKTI Aksi sekitar tahun 2021. Kami sangat terbantukan dengan bantuan ini karena kerja-kerja saat ini semua berbasis aplikasi," ucapnya.

"Semua data-data ini kan sudah berbasis aplikasi, data kependudukan. Kita akses data di MySAPK kan membutuhkan jaringan. Kalau tidak ada itu (BAKTI Aksi-red), tidak bisa kita bekerja," lanjutnya.

Tak hanya proses bekerja, pelayanan publik di Kecamatan Wawonii Timur Laut pun kini makin cepat dan efisien. Bahkan, masyarakat tak perlu lagi datang ke kantor camat untuk mengurus administrasi karena semua bisa dilakukan melalui aplikasi WhatsApp (WA).

"Itu yang banyak biasanya anak-anak mahasiswa baru, mereka kan rata-rata membutuhkan surat keterangan dari kecamatan. Biasanya, kita permudah komunikasinya. Tanpa kita ketemu pun, biasa kita langsung (kasih suratnya) lewat WA," jelasnya.

"Dulu saya punya nomor WA, saya tempel di sini. Kalau mau komunikasikan ke camat, mereka tinggal WA ‘pak, saya butuh surat ini’. (Nanti) saya kirim datanya, apa yang dibutuhkan, kita buatkan. Kita tidak print lagi, langsung kirimkan PDF-nya. Sekarang kan sudah sistem barcode. Begitu selesai kita barcode, kita kirim ke dokumen PDF. Jadi dia terbantukan," lanjutnya.

Idham mengaku sebelum ada internet, pelayanan tersebut memerlukan proses panjang yang memakan waktu hampir seminggu.

"Itu kadang-kadang dua hari, kadang-kadang seminggu. Biasanya bahkan lebih dari itu. Karena kalau misalnya saya keluar daerah dan itu harus ada tandatangan camat, itu biasanya bisa dua mingguan," ucapnya.

Perluas Akses Informasi untuk Masyarakat

Manfaat hadirnya BAKTI Aksi di Kantor Camat Wawonii Timur Laut ternyata tak hanya dirasakan pegawai kecamatan, namun juga masyarakat setempat. Kini, masyarakat juga dapat mengakses internet untuk memperoleh berbagai informasi.

"Karena di sini ada dua (bantuan), ada yang BAKTI Aksi, ada satu yang Kecamatan Wawonii Timur Laut, itu di password. Itu pun password-nya saya buka untuk umum supaya banyak masyarakat yang menggunakan dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kalau sore di sini, banyak sekali anak-anak, biasa ibu-ibu, orang yang membutuhkan jaringan," kata Idham,

Hadirnya akses internet di Wawonii Timur Laut, lanjut Idham, pun membantu ekonomi masyarakat setempat. Dengan internet, mereka dapat memasarkan produk jualannya melalui media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.

"Dari segi ekonomi juga kita terbantukan. Ada beberapa warga-warga sini itu biasa-biasa kalau sore dia posting jualannya, ada jualan sayur, ada yang jual roti. Ini pembelinya tidak hanya di sini," katanya.

"Nelayan juga sangat terbantukan karena kawasan lautnya termasuk wilayah PAAP. Di sini biasanya mereka datang mengakses informasi keadaan laut, keadaan pasang surutnya, keadaan ikan," pungkasnya.

Transformasi layanan publik di Kecamatan Wawonii Timur Laut menjadi bentuk nyata kehadiran jaringan internet dapat mempermudah akses masyarakat terhadap layanan administrasi. Hal ini juga membuka peluang untuk mempercepat pelayanan, meningkatkan efisiensi, dan mendekatkan pemerintah kepada masyarakat.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

Simak juga video Mengenal Mas Adi, Pahlawan Sinyal dari Wawonii

[Gambas Video 20detik]

Sumber