Tak Setuju Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, Warga: Padahal Praktis, Dekat ke Mana-mana
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pelanggan Transjakarta tak setuju jika Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M-Kota dihapus akibat bersinggungan dengan jalur Moda Raya Terpadu (MRT).
Stefani (27) misalnya, khawatir penghapusan Transjakarta koridor 1 mempersulit dia dalam bermobilitas.
"Waduh, jangan (dihapus) dong, nanti malah makin bingung rutenya lebih rumit," ujar Stefani saat diwawancarai Kompas.com di Transjakarta jurusan Blok M-Kota, Minggu (22/12/2024).
Warga Kebayoran, Jakarta Selatan, yang bekerja di Juanda, Jakarta Pusat itu sehari-harinya naik Transjakarta koridor 1.
Menurut dia, Transjakarta koridor 1 memudahkan dia bermobilitas, lantaran menghubungkan titik-titik penting di Jakarta.
Seandainya rute tersebut dihapus dan pelanggan Transjakarta koridor 1 dialihkan ke MRT, menurut Stefani, hal itu juga tidak tepat. Sebab, stasiun keberangkatan dan pemberhentian MRT masih terbatas.
"Kalau Transjakarta terintegrasi ke mana-mana, ke mal dekat, stasiun bisa," tambah Stefani.
Hal senada juga disampaikan oleh pelajar bernama Pija (18). Warga Petukangan, Jakarta Selatan itu menilai, Transjakarta koridor 1 sangat praktis.
"Enggak (setuju) sih, karena kalau dari pribadi mungkin Blok M ke Kota tuh cukup strategis karena gampang, enggak transit, satu jalan," ujar Pija.
Pija menambahkan, Transjakarta ramah di kantong pelajar karena tarifnya terjangkau.
"Terjangkau banget, karena yang lainnya seperti ojek online lebih mahal. Jadi, cukup membantu buat saya yang masih sekolah atau pelajar," tambah dia.
Penumpang lain yang langganan naik Transjakarta jurusan Blok M-Kota bernama Asmi (30) mengungkapkan, pada hari kerja, rute ini sangat ramai penumpang.
"Penuh banget, ya, terutama sore jam 3 ke atas," ujar Asmi.
Asmi bilang, saat berangkat menuju kantornya, ia tak pernah dapat tempat duduk karena penuhnya penumpang Transjakarta.
Biasanya, Asmi baru dapat tempat duduk ketika bus tiba di Halte Monas. Sebab, pada hari kerja, banyak penumpang yang turun di halte ini.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
"Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
"Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta," ucap dia.
Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.