Tak Terima Ditegur Saat Datangi Asrama Putri di Mamuju, Oknum Polisi Keroyok Mahasiswa
MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa bernama Ramli mengalami luka di sekujur tubuhnya setelah diduga dikeroyok oleh puluhan anggota polisi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Pengacara korban, Busman Rasyid, mengatakan aksi pengeroyokan ini terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, pada Rabu (1/1/2025) malam.
Pengeroyokan ini berawal setelah diduga salah satu anggota polisi tidak terima ditegur oleh pengurus IPM Mateng dan pemilik kontrakan karena sering mengunjungi salah satu penghuni di asrama putri.
"Oknum tersebut ditegur, namun saat ditegur, justru melawan," kata Busman melalui pesan Whatsapp, Kamis (2/1/2025).
Busman menjelaskan oknum polisi yang ditegur sempat terlibat adu mulut dengan pengurus IPM Mateng.
Tidak lama kemudian, polisi itu pulang dan kembali bersama rekan-rekannya di kepolisian, kemudian mengepung asrama putri.
Di tengah pengepungan ini, korban Ramli yang baru tiba di asrama putri kemudian ditunjuk dan digertak oleh para polisi tersebut.
"Tiba-tiba, korban ditunjuk dan digertak. Setelah itu, korban langsung diserang pukulan," ujar Busman.
Akibat pengeroyokan ini, korban mengalami luka di bagian wajah dan kepala. Ramli kini dirawat di RSUD Mamuju.
Busman mengungkapkan bahwa korban telah melaporkan aksi kekerasan ini ke Polresta Mamuju dan berharap pelaku dapat diproses hukum.
"Semalam sudah melapor di Polresta Mamuju dengan harapan pelaku dituntut hukum pidana umum dan menjalani sanksi internal," katanya.
Aksi pengeroyokan yang dilakukan polisi ini memicu kemarahan mahasiswa yang kemudian menggelar unjuk rasa di Polresta Mamuju pada Rabu malam (1/1/2025).
Kapolda Sulbar, Irjen Pol Adang Ginanjar, berjanji akan menindak oknum polisi yang diduga melakukan pengeroyokan jika terbukti melanggar hukum.
"Saya pastikan kasus ini akan kami proses sesuai hukum yang berlaku. Jika ada pelanggaran, kami akan tindak tegas oknum tersebut," kata Adang.