Tak Terpengaruh Isu Oplosan, Konsumsi Pertamax di Jateng-DIY Naik 77 Persen

Tak Terpengaruh Isu Oplosan, Konsumsi Pertamax di Jateng-DIY Naik 77 Persen

UNGARAN, KOMPAS.com - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 di Jawa Tengah-DI Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan, mencapai 77 persen dibandingkan hari biasa.

Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT) Jateng-DIY, Taufiq Kurniawan, saat konferensi pers di Rest Area KM 456 Pabelan, Kabupaten Semarang, pada Senin (7/4/2025).

Taufiq menjelaskan bahwa dalam kondisi normal, konsumsi BBM jenis Pertamax mencapai sekitar 2.800 kiloliter per hari.

"Kenaikan konsumsi BBM jenis Pertamax series ini menunjukkan konsumen tidak terpengaruh terhadap isu terkait produk yang terjadi jelang Ramadhan kemarin," ungkapnya.

Kenaikan tersebut, menurut Taufiq, dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan kepada konsumen, termasuk layanan SPBU modular dan motoris.

"Dengan sistem jemput bola tersebut, kami bisa memecah kemacetan di rest area yang ada SPBU-nya, sehingga konsumen dapat melanjutkan perjalanan dengan lancar," paparnya.

Taufiq juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan rest area yang memiliki SPBU dan yang tidak.

"Layanan ekstra modular ada 25 unit di 16 rest area tanpa SPBU, selain itu juga ada layanan 19 titik motoris yang standby on call dan 60 titik mobile storage," ujarnya.

Selama arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini, Taufiq menegaskan bahwa distribusi bahan bakar tidak mengalami kendala.

"Semua lancar, baik untuk SPBU yang ada di jalan tol maupun jalan arteri, dan pasokan sesuai semua," ungkapnya.

Sementara itu, Agung, seorang pemudik asal Kediri, Jawa Timur, yang dalam perjalanannya ke Jakarta, mengandalkan layanan SPBU motoris karena mengalami kehabisan bahan bakar di wilayah Pabelan, Kabupaten Semarang.

"Tadi melihat banyak antrean terus jalan, ternyata malah kehabisan bahan bakar, akhirnya telpon 135 Pertamina," kata Agung.

"Saya membeli Pertamax seharga Rp 100.000, harga per liter sama dengan SPBU umum, tidak ada biaya tambahan. Senang dengan adanya layanan motoris ini, bisa membantu saat keadaan darurat sehingga pengemudi tidak kebingungan," tambahnya.

Sumber