Taman Laut Olele di Gorontalo: Daya Tarik, Biaya, dan Rute
KOMPAS.com - Taman Laut Olele terletak Teluk Tomini Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Taman Laut Olele mendapat julukan The Hidden Paradise in Sulawesi atau surga yang tersembunyi.
Hal tersebut tidak lain karena tempat wisata ini memiliki pemandangan bawah laut yang indah.
Pengunjung juga dapat memanfaatkan tempat wisata untuk healing bersama keluarga maupun teman.
Taman Laut Olele mulai dicanangkan menjadi kawasan wisata pada tahun 2005.
Pada tahu 2006, pemerintahan daerah kemudian menetapkan Taman Laut Olele sebagaiKawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).
Tujuannya untuk menjaga kelestarian biota laut endemik.
Saat tiba di Pantai Olele, pengunjung akan disambut dengan hamparan laut luas dan air biru jernih. Air laut tersebut tampak berkilauan saat tertimpa sinar matahari.
Hamparan pasir putih pantai sangat indah dan lokasinya dekat dengan pemukiman warga.
Taman Laut Olele memiliki keunikan terumbu karang yang dengan mudah dinikmati oleh penyelam pemula maupun penyelam profesional.
Secara umum, ada dua tipe terumbu karang di kawasan taman laut ini, yaitu terumbu karang dangkal dan dalam.
Terumbu karang tersebut dapat dinikmati dengan diving (menyelam) atau snorkeling. Tercatat ada sembilan spot diving yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Berikut ini adalah beberapa spot diving di Taman Laut Olele.
Terumbu karang dangkal dengan kedalaman 0,5-1 meter dari permukaan air. Berdasarkan tingkat kedalaman tersebut, terumbu karang mudah dinikmati dengan snorkeling.
Shutterstock Terumbu karang Salvador Dali, terumbu karang di Gorontalo yang mirip dengna bentuk isi kepala manusia.
Salah satu spot diving Taman Laut Olele yang populer adalah Goa Jin. Letak Goa Jin sekitar 500 meter dari Desa Olele bagian timur.
Nama Goa Jin berasal dari bentuk Goa Jin di taman laut yang sama dengan Goa Jin di daratan.
Bentuk Goa Jin sangat besar, bahkan para penyelam tidak sadar kalau mereka telah masuk ke dalam goa
Spot Koral Salvador Dalo atau bunga karang adalah salah satu bunga endemik dan satu-satunya di dunia. Para penyelam hanya dapat menemukannya di Gorontalo.
Bagi kalangan penyelam lokal dan internasional, bunga karang tersebut populer dengan sebutan Salvador Dali Sponge.
Nama Salvador diambil dari nama pelukis yang berasal dari Spanyol.
Hal tersebut karena bentuk ukiran bunga karang berongga dan berkelok yang mirip dengan karya pelukis yang berjudul Lenigma del Desiderio.
Bunga langka tersebut menjadi primadona di laut Gorontalo dan menjadi kekayaan laut di wilayah perairan segitiga terumbu karang dunia (coral triangl).
Bagi pengunjung yang tidak membawa peralatan diving atau snorkeling tidak perlu khawatir.
Tersedia tempat penyewaan alat diving dan snorkeling dengan harga terjangkau.
Harga sewa peralatan snorkeling mulai Rp 50.000. Untuk, pengunjung yang ingin menikmati sensasi menyelam, biaya sewa peralatannya mulai Rp 250.000.
Dengan harga sewa tersebut, pengunjung akan memperoleh peralatan diving yang lengkap, seperti baju menyelam, tabung oksigen, dan peralatan lainnya.
Paket snorkeling dan diving tersebut termasuk jasa pengantaran menuju spot-spot yang menarik.
Harga yang disebutkan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan jasa pemberi sewa.
Perjalanan menuju area Taman Laut Olele dapat ditempuh melalui perjalanan darat dan perjalanan laut, dengan tempat yang dituju adalah Pantai Olele.
Untuk perjalanan laut, Anda dapat memulai perjalanan dari Pelabuhan Gorontalo menuju Pantai Olele dengan waktu tempuh sekitar 10 menit, menggunakan kapal cepat.
Jarak tempuh pusat Kota Gorontalo menuju Taman Laut Olele sekitar 26,6 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 53 menit.
Pesona Indonesia Pantai Olele di Gorontalo.
Perjalanan dapat melalui Jalan Mayor Dullah dan Taluda-Pelabuhan Gorontalo.
Jika Anda memulai perjalanan dari Bandara Djalaluddin Gorontalo akan menempuh jarak sekitar 64 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 49 menit.
Perjalanan akan melalui Jalan Gorontalo Outer Ring Road, Jalan Mayor Dullah, danTaluda-Pelabuhan Gorontalo.
Sumber
jadesta.kemenparekraf.go.id
indonesia.go.id
travel.kompas.com (Penulis Ulfa Arieza)