Tambak Ikan Gagal dan Serangan Penyakit Kulit, Korban Banjir Rob di Bekasi Menunggu Bantuan

Tambak Ikan Gagal dan Serangan Penyakit Kulit, Korban Banjir Rob di Bekasi Menunggu Bantuan

BEKASI, KOMPAS.com - Tiga desa di pesisir Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir rob imbas air pasang Laut Jawa sejak Jumat (13/12/2024).

Ketiga desa tersebut yakni, Desa Hurip Jaya dan Harapan Jaya di Kecamatan Babelan, serta Desa Samudera Jaya di Kecamatan Tarumajaya.

Di Desa Hurip Jaya, banjir rob merendam wilayah di RT 05, 06, dan 07/RW 03.

Kadus II Desa Hurip Jaya, Sarman mengatakan terdapat 1.200 warga Desa Hurip Jaya yang terdampak banjir rob tersebut.

"Kalau warga itu sekitar 1.200 warga untuk wilayah 3 RT di Desa Hurip Jaya saja," ujar Sarman ketika ditemui Kompas.com, Senin (16/12/2024).

Sarman mengungkapkan, apabila pasang terjadi pada pagi hari, ketinggian air di daratan wilayahnya bisa mencapai 80 sentimeter.

Pasang perlahan akan menyusut apabila memasuki sore hari dengan ketinggian sekitar 10-20 sentimeter. Meski terbilang sudah surut, air laut masih menggenangi area daratan.

Hal ini disebabkan karena air pasang yang merendam rumah warga terhalang sejumlah tambak ikan di area pesisir yang turut tenggelam karena banjir rob.

Kondisi ini membuat ratusan rumah warga Desa Hurip Jaya pun tetap terendam dan menghentikan aktivitas warga.

Warga Desa Hurip Jaya mengaku belum mendapat bantuan dari pemerintah sejak wilayahnya mereka terendam banjir rob.

Mereka pun berharap kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang belakangan kerap berkunjung ke daerah yang terdampak bencana alam.

"Harapannya supaya datang dia ke sini ke wilayah bawah di Babelan," ujar Sarman.

Adapun, bantuan yang diperlukan warga saat ini adalah air bersih, makanan, dan obat-obatan.

"Paling itu saja, karena mereka bertahan di rumah, jadi butuh pangan," pungkas dia.

Ketua RT 07/RW 03 Desa Hurip Jaya, Mardani mengungkapkan, terdapat 72 rumah dan 115 kepala keluarga (KK) di wilayahnya yang terendam banjir rob.

Mardani mengaku warga mulai pasrah karena belum mendapatkan bantuan seperti makanan dan obat-obatan.

Apalagi, warga juga mulai terserang penyakit setelah empat hari bertahan di tengah kepungan banjir rob.

"Gatal-gatal, gatal bagian kaki karena air laut kan, hampir semua dataran kerendam," ungkap dia.

Selain berdampak langsung terhadap aktivitas warga, banjir rob di pesisir Kabupaten Bekasi juga membuat ratusan hektare tambak ikan gagal panen.

Salah satu pemilik tambak, Tamjid mengatakan, ratusan tambak ikan ini tersebar di Kecamatan Muaragembong, Tarumajaya, dan Babelan.

"Kalau ditotal ada ratusan hektare, banyak," ujar Tamjid.

Dua tambak milik Tamjid turut terkena dampak karena jebol akibat terjangan banjir rob.

Kondisi ini membuat ikan bandeng dan udang yang siap dipanen lepas, dan sebagian lainnya mati.

Selain itu, Tamjid juga gagal memanen rumput laut dari salah satu tambaknya karena rusak. Kerugian ditaksir mencapai Rp 40 juta akibat bencana ini.

"Ya kerugian sampai bisa Rp 20 juta dalam satu tambak itu," ungkap dia.

Tamjid berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa memberikan bantuan permodalan untuk membeli bibit ikan jika banjir rob tak lagi merendam tambaknya.

"Kalau bisa ya ada sumbangan dari pemerintah, gitu mengenai permodal dari bandeng yang lepas, perbaikan tambak yang pada putus tanggulnya, gitu," pungkas dia.

Sumber