Tanah Bergerak Rusak 7 Rumah Warga, Ancam Jalan Provinsi di Purworejo
PURWOREJO, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Desa Kemiri, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tanah bergerak.
Kini, fenomena tersebut setidaknya telah mengakibatkan kerusakan pada tujuh rumah warga.
Tanah bergerak ini menyebabkan sejumlah bagian dari rumah-rumah tersebut amblas dengan kedalaman bervariasi hingga satu meter.
Selain itu, fenomena ini juga mengakibatkan retakan tanah sepanjang kurang lebih 300 meter.
Kepala Desa Kemiri, Gunawan menjelaskan, kejadian tanah bergerak kali ini memiliki kedalaman hingga satu meter dan retakan yang cukup panjang.
"Ini adalah kedua kalinya tanah bergerak terjadi di Desa Kemiri, sebelumnya pada tahun 2021 dan sekarang terjadi lagi pada tahun 2024," kata Gunawan.
Selain merusak rumah-rumah warga, tanah bergerak di Desa Kemiri juga mengancam jalan Provinsi Purworejo-Wonosobo.
Gunawan menyebutkan, sudah terjadi lubang dan retakan di dekat jalan provinsi tersebut.
"Jalan provinsi sudah ada lobangnya juga yang membahayakan pengguna jalan. Saya mohon perhatiannya kepada pemerintah provinsi atau pusat," kata Gunawan, Sabtu (21/12/2024).
Gunawan menambahkan, pihak desa telah melakukan berbagai upaya untuk menangani dampak tanah bergerak ini, termasuk mengimbau warga untuk selalu waspada dan siap mengungsi.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga," tutur dia.
Salah satu warga terdampak, Hariyatun menceritakan, retakan pertama kali terjadi sejak hari Kamis, dan mulai amblas pada hari Minggu saat hujan lebat.
"Bagian dalam rumah mulai retak kecil, dan retak besar saat hujan lebat. Bagian ruang tamu dan tengah yang paling parah," ungkap dia.
Bencana ini menambah daftar kejadian tanah bergerak yang kerap terjadi di Desa Kemiri, yang terletak di kawasan perbukitan, sehingga meningkatkan risiko longsor dan tanah bergerak.
