Tanah Longsor Tutup Jalan Alternatif Jogja-Magelang, Arus Kendaraan Sempat Tersendat
KULON PROGO, KOMPAS.com – Tanah longsor terjadi di jalan Nanggulan–Candi Mendut pada kawasan padukuhan Pranan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tanah jatuh ke jalan yang menghubungkan Kulon Progo–Magelang lewat Kalibawang ini membawa pohon dan rumpun bambu sehingga pohon menutup sebagian jalan.
Tidak ada korban dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00-17.00 WIB. Namun, lalu lintas sempat tersendat.
“Rumpun bambu dan pohon jatuh dari atas. Kemudian rebah menutup akses jalan. Kendaraan tersendat, tapi masih bisa lewat,” kata Budi Prastawa, kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo melalui saluran telepon, Jumat (6/12/2024).
Longsor terjadi selagi hujan deras turun di kawasan Utara Kulon Progo mulai pukul 15.00 WIB. Semula, tebing setinggi 5 meter di tepi jalan mengalami longsor kecil.
Lokasi ini tidak jauh dari rest area Banjaroya. Ketika itu, arus kendaraan tidak ramai seperti biasa.
Tak berselang lama, pohon dan satu rumpun bambu menyusul melengser ke jalan raya. Pohon yang tumbang dan terbawa longsor menghalangi akses kendaraan. Mobil berhenti dan terpaksa mengular antre melewati pohon.
Tidak lama kemudian, warga, pemadam kebakaran, dan TRC BPBD Kulon Progo tiba untuk mengevakuasi pohon.
“Kami bisa mengevakuasi pohon dalam waktu dua jam. Arus kendaraan buka dan tutup,” kata Budi.
Budi mengungkapkan, kasus longsor ini kembali mengingatkan masyarakat agar selalu waspada.
Pasalnya, warga sudah berada di musim hujan yang diperkirakan memiliki curah hujan lebih tinggi dari tahun lalu.
Masyarakat diminta memperhatikan dan mengawasi lingkungan, mulai daerah dekat sungai hingga kawasan dataran tinggi.
Warga mesti memperhatikan keberadaan pohon tinggi di lingkungannya, memangkasnya bila perlu, memperhatikan kelancaran aliran sungai dan drainase untuk menghindari banjir.
“Aliran sungai dan drainase harus selalu lancar. Pohon tinggi dipangkas, bila tumbang maka bisa mengakibatkan korban, apalagi kalau ada aliran listrik yang kerap menimbulkan korban,” kata Budi.