Tanam Pohon Serentak, Menhut: Hutan Lestari, Pembangunan Tak Boleh Henti

Tanam Pohon Serentak, Menhut: Hutan Lestari, Pembangunan Tak Boleh Henti

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengikuti kegiatan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia.

Raja Juli mengikuti kegiatan itu di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/1/2025).

Tujuan penanaman pohon dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Raja Juli Antoni didampingi Wamendiktisaintek Prof Stella Christie, Wakil Ketua Komisi 4 DPR Ahmad Yohan dan Wali Kota terpilih Kupang Christian Widodo.

Penanaman kali ini sekaligus memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon yang bertepatan pada tanggal 10 Januari, yang pertama kali digagas oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993.

"Hari ini kita memperingati hari penanaman 1 juta pohon yang pernah diinisiasi sama Presiden Soeharto pada tahun 1993," ujar Menhut Raja Antoni dalam sambutanya.

"Ini terkait ketahanan air, bayangkan bagaimana cita-cita besar untuk swadembada pangan dan energi tercapai kalau sumber air kita terganggu, sumber air kita menjadi tercemar tidak berfungsi baik," sambungnya.

Menhut Raja Juli Antoni menyebutkan kegiatan ini juga mendukung Asta Cita ke-2 yang merupakan bagian dari upaya swasembada pangan.

Selain itu, penanaman serentak ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk merehabilitasi hutan dan lahan secara masif dengan tujuan memulihkan 12,7 juta hektar hutan dan lahan yang terdegradasi.

Raja Antoni mengatakan, dirinya meyakini kelestarian hutan, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat merupakan tiga pilar yang dapat dilakukan dan saling berkaitan.

"Pembangunan tidak boleh berhenti, hutan tetap lestari, dan kesejahteraan masyarakat itu pasti. Ini adalah 3 pilar yang tidak boleh kita potong-potong, tidak boleh hutannya rusak demi ketahanan pangan misalkan, atau mendirikan sekolah kemudian merusak hutan, atau sebaliknya menjaga hutan tapi tidak memiliki implikasi pada kesejahreraan masyarakat," tuturnya.

"Jadi sekali lagi, hutan kita harus lestari pembangunan tidak boleh henti, dan kesejahteraan masyarakat itu penting," sambungnya.

Untuk diketahui, penanaman pohon berpusat di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dilakukan secara serentak di 37 provinsi, di 100 titik penanaman, dengan jumlah total bibit kurang lebih 1 juta batang pohon.

Sejumlah jenis tanaman yang ditanam mendukung ketahanan pangan, energi, dan air, seperti sukun, aren, nyamplung, dan buah-buahan multipurpose tree species (MPTS) lainnya.

Menhut memimpin langsung penanaman serentak yang diikuti oleh sejumlah perwakilan di berbagai wilayah melalui virtual.

Sementara itu, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar juga turut melakukan penanaman di Majalengka.

Sumber