Tanaman Pertanian di 13 Desa di Sikka Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Tanaman Pertanian di 13 Desa di Sikka Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

SIKKA, KOMPAS.com – Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyatakan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur turut berdampak terhadap tanaman pertanian di sejumlah desa di Sikka.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan melaporkan, lebih kurang ada 13 desa yang terdampak.

Desa-desa tersebut yakni Hikong, Kringa, Nebe, Bangkoor, Baokremot, Timu Tawa, Udek Duen, Ojang, Lewomada, Henga, Wailamung, dan Baokremot di Kecamatan Talibura.

“Berdasarkan laporan penyuluh di lapangan 13 desa ini yang mengalami dampak paling parah. Tidak hanya pada tanaman perkebunan seperti kakao, pisang, kelapa, kemiri, tetapi tanaman jangka pendek,” ujar Yohanes di Maumere, Kamis (19/12/2024).

Untuk rencana jangka pendek, pihaknya telah memberikan bantuan berupa benih padi, benih jagung hibrida, dan pestisida nabati sejak November.

Pestisida nabati sangat diperlukan karena abu vulkanik bisa berpengaruh terhadap munculnya cendawan atau jamur.

“Bantuan ini kita sudah salurkan di tiga kecamatan yaitu Talibura, Waigete, Waiblama, dan Mapitara. Mapitara, Waiblama, dan Waigete memang terdampak tetapi tidak separah di wilayah Kecamatan Talibura,” jelasnya.

Langkah lain, lanjutnya, Dinas Pertanian telah mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan Kementerian Pertanian.

Yohanes menambahkan, erupsi juga berdampak terhadap bidang peternakan.

Para peternak kesulitan untuk mendapat pasokan makanan karena sumber makanan seperti daun dan batang tercemar abu vulkanik.

“Memang sampai saat ini belum ada program penghijauan pakan ternak. Tetapi nanti ada bantuan dari Dinas Peternakan Provinsi. Kami juga sudah dibantu dengan vaksin dan obat-obatan untuk ternak. Harapannya kalau ada ternak yang sakit segera dilaporkan kepada petugas,” tandasnya.

Sumber