Tancap Gas, Pramono-Rano Bentuk Transisi untuk Pimpin Jakarta Lima Tahun Mendatang

Tancap Gas, Pramono-Rano Bentuk Transisi untuk Pimpin Jakarta Lima Tahun Mendatang

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta telah resmi menetapkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih untuk periode 2024–2029.

Penetapan ini diumumkan dalam Rapat Pleno Terbuka yang berlangsung di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta Barat, pada Kamis (9/1/2025).

Ketua Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) Jakarta Wahyu Dinata menetapkan, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara mencapai 50,07 persen, yang setara dengan 2.183.239 suara.

Usai penetapan, Pramono dan Rano segera mengumumkan pembentukan tim transisi yang bertugas mempersiapkan peralihan pemerintahan.

Tim ini terdiri dari 16 orang yang dipilih berdasarkan profesionalisme dan pengalaman.

“Supaya nanti begitu pelantikan, saya dan Bang Dul bisa langsung bekerja," ungkap Pramono.

Menurut dia, nama-nama yang ia pilih merepresentasikan apa saja yang membantunya selama ini bersama Rano. Orang-orang itu, kata dia, telah bekerja secara profesional.

Ima Mahdiah, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jakarta, ditunjuk sebagai ketua tim.

Berikut struktur lengkap tim transisi

Tim bidang teknis

Tim bidang kebijakan

Tim pendukung

“Jadi saudara-saudara inilah yang akan kami minta untuk membantu," ucap Pramono.

"Mereka tidak memutuskan. Keputusannya tetap di saya dan Bang Dul sepenuhnya. Mereka hanya membantu menyiapkan persiapan sampai dengan saya dan Bang Dul nanti akan dilantik,” kata dia lagi.

Pramono juga memastikan tidak akan mempekerjakan aparatur sipil negara (ASN) dari luar Jakarta dalam mengisi jabatan di Pemerintah Provinsi.

Kebijakan ini adalah bagian dari karakter kepemimpinannya yang selama ini dipegangnya.

“Karakter kepemimpinan saya yang selama ini saya yakini dan saya anut, di mana pun saya bekerja, saya tidak pernah membawa ASN dari luar. Jadi ASN yang saya akan optimalkan adalah ASN yang ada di Jakarta,” katanya di Cipete.

Dalam rencana 100 hari pertama kerja, Pramono dan Rano berkomitmen untuk menyelesaikan isu-isu mendesak.

Isu-isu mendesak itu di antaranya permasalahan di Kampung Bayam dan Tanah Merah, serta program sosial seperti Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat.

“Saya dan Bang Dul sudah berbicara dari hati ke hati bahwa dalam 100 hari pertama, kami akan putar kembali ke tempat-tempat yang kami kunjungi saat sosialisasi (kampanye),” ungkapnya.

Pramono juga berjanji untuk menjalankan pemerintahan secara transparan dan mengajak masyarakat Jakarta untuk berkontribusi.

“Apapun ke depan, kerja sama yang baik itulah yang akan menentukan wajah Jakarta sebagai kota global nomor 74 dari 156 bisa naik kelas. Dan itu menjadi tanggung jawab kita semua," ucap Pramono.

Sumber